Cilacap, Gatra.com– Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merekomendasikan agar jalur rawan kecelakaan antara Wonosobo-Temanggung, di titik Kertek – Parakan, tepatnya di KM Mgl 52+700 kembali dibuat jalur penyelamat darurat (JPD). Pasalnya, di titik ini kerap terjadi rem blong kendaraan sehingga menyebabkan kecelakaan maut sehingga dikenal pula dengan jalur tengkorak.
Kepala Dinas Perumahan Permukiman dan Perhubungan Wonosobo, Bagyo Sarastono mengungkap bakal mengawal rekomendasi tersebut dengan tetap berkoordinasi intensif ke pihak-pihak terkait lainnya, seperti BPTD Wilayah X Jateng, Dishub Provinsi Jawa Tengah, Dinas PU Bina Marga Provinsi, Balai Perhubungan Wilayah IV Magelang, maupun perangkat daerah seperti Dinas Kominfo, DPMPTSP, BPPKAD sampai Pemerintah Kecamatan Kertek sebagai pemangku wilayah.
Rencananya, JPD kedua tersebut bakal dibangun di kawasan Desa Sumberdalem, Kecamatan Kertek. “Sebagai antisipasi kejadian kendaraan rem blong yang kerap terjadi hingga menimbulkan korban jiwa,” ucapnya dalam rakor lintas sektor, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (8/9).
Selain rencana pembuatan JPD kedua di jalur rawan Kertek-Parakan, kata Bagyo, rakor tersebut juga mematangkan rencana pelebaran lajur masuk ke jalur penyelamat darurat 1 di kawasan Prumbanan, yang saat ini telah masuk pada tahap pengukuran dan sosialisasi batas pelebaran. “Panjang ideal menurut peraturan Menteri Perhubungan, adalah 300 meter, sementara yang ada saat ini di lajur Prumbanan itu baru 150 meter,” ucapnya.
Kemudian, demi meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan para pengendara di jalur yang dulu dikenal luas sebagai jalur tengkorak tersebut, Bagyo juga mengaku pihaknya akan memasang videotron berisi peringatan kepada para pengemudi.
“Di rest area Reco kami akan pasang videotron yang nantinya akan dipinjami oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, dan konten video akan lebih kepada imbauan tentang perilaku berkendara ketika melewati jalur turunan Kledung menuju Kertek,” ujar dia.
Sementara, Sekretaris Dinas Perkimhub, Sulistyowati menambahkan pentingnya manajemen lalu lintas di jalur Kledung-Kertek adalah karena pada jalur ini benar-benar sudah menjadi perhatian banyak pihak, terkait sering terjadinya laka lantas.
“Maka kita harus segera bergerak cepat untuk setidaknya memasang rambu dan edukasi kepada pengemudi/driver agar berhati-hati ketika melewati jalur ini sehingga kedepan kejadian kecelakaan dapat ditekan sampai zero,” ucap Sulistyowati.
Terkait pemasangan videotron sebagai media edukasi bagi para driver pengguna jalur Kledung-Kertek, Sulistyowati mengaku dalam waktu dekat akan mengajak pihak-pihak terkait seperti Dinas Kominfo dan Dinas Perhubungan Provinsi untuk cek lapangan, demi menentukan titik terbaik sebagai lokasi videotron.
Upaya lain yang akan dilakukan demi menekan potensi kejadian kecelakaan, juga disebutkan PPK TP 01 Jateng, Anton Setiyono yang turut dalam rakor tersebut. Menurut Anton, pihaknya siap membongkar median jalan di pertigaan Pasar Kertek yang dinilai berpotensi mengganggu pengendara saat kendaraan dalam kondisi rem blong. “Bersama tim Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng-DIY kami akan siap membongkar median jalan mulai pekan depan,” pungkas Anton.