Mataram, Gatra.com- Pemerintah pusat menargetkan 41.000 pemberian vaksin di NTB perhari bisa dituntaskan. Sayangnya dari target tersebut baru terealisasi hingga Rabu (8/9) untuk dosis 1 sejumlah 5.869 dosis, dosis 2 sejumlah 3.799 dosis. Sehingga totalnya 9. 668 dosis. Dengan demikian dari targer 41. 394 dosis, masih belum terealisasi sebanyak 31.726 dosis.
“Berdasarkan data Kemenkes RI pencapian NTB sampai Rabu (8/9) sasaran vaksin sebanyak 3.910.638 orang. Rinciannya capian dosis 1 : 736.262 (18,83%) dan capian dosis 2 : 382. 957 ( 9,79 %). Namun kami optimis target pusat tersebut bisa kita tuntaskan dengan semakin memperkuat sinergi TNI-Polri dan Pemda,” kata Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal di Mataram, Kamis (9/9).
Dikatakan, selama ini penanganan Covid-19 sudah baik dan bisa dikendalikan di NTB. Hingga saat ini serapan vaksin di NTB masih rendah. Ini peringatan bagi semua. Untuk itu agar status level 3 ini turun ke level 2, salahsatu cara adalah percepatan serapan vaksin. "Kami di jajaran Polda dan Korem sudah meminta agar Kabupaten dan Kota menggenjot serapan vaksin," kata mantan Kadis Humas Mabes Polri ini.
Wagub NTB Hj Siti Rohmi Djalilah mendorong percepatan serapan vaksinasi berbasis wilayah. Karena perencanaan dan strategi ini dirasa ampuh untuk mencapai target sebesar 70 persen vaksinasi. Baik itu berbasis desa, Puskesmas, Kapolsek dan basis wilayah atau lingkungan. Semua menyatu dan bersinergi bergotong mempercepat serapan vaksinasi.
"Percepatan serapan vaksin ini juga setelah melihat situasi dan kondisi diwilayah masing-masing. Target dalam sehari 41.000 dosis, merupakan tantangan bagi daerah. Oleh sebab itu secara teknis, begitu vaksin datang harus langsung di droping ke kabupaten/kota. Supaya serapannya cepat," Rohmi.
Wagub juga menekankan, sistem dan manajemen pelaporannya juga harus cepat dan bagus. Begitu serapan vaksin dilakukan maka segera laporkan. "Ini penting, agar pemerintah pusat dapat melihat serapan vaksin kita. Tujuannya setelah dosis habis pusat akan segera mendroping vaksin secepatnya," tutup Wagub.
Danrem 162/WB, Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, TNI/Polri berkomitmen sejak awal dengan Kapolda untuk menangani Pandemi ini secara total. "Bagi kami merupakan harga mati, tidak ada kebijakan yang lain, pandemi harus ditangani dan vaksinasi harus terserap sesuai target,"kata Danrem.
Dikatakan, target 41.000 ini harus tuntas. Bahkan di NTB, Pemda bersama TNI/Polri menargetkan 45.000 dosis perhari harus bisa terserap. “Koua sistemnya jemput bola. Datangi masyarakat dirumah dan bila perlu Nakesnya mendatangi rumah warga. Gunakan sistem pendekatan humanis. Nakes dan fasilitas lain kita bersama Pemda dan TNI/Polri sudah siap," kata Danrem.