
Siak, Gatra.com- Jika tidak ada aral melintang, sekitar 30-an wartawan yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Provinsi Riau, November ini akan mengunjungi Taman Nasional Zamrud (TNZ).
Mereka ke sana bukan berekreasi. Namun membikin tulisan tentang taman itu. Kegiatan itu dikemas dalam lomba karya jurnalistik yang digelar PWI Kabupaten Siak, dalam rangka menyambut peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 se Provinsi Riau di Kabupaten Siak.
"Insya Allah, November ini kita gelar. Peserta lomba kemungkinan kita bikin dua kelompok. Pertama, untuk kawan-kawan yang berprofesi sebagai jurnalis yang tergabung dalam PWI di kabupaten/kota. Dan yang kedua untuk kawan-kawan jurnalis non organisasi," kata Ketua PWI Siak, Wiwik Widaningsih saat bincang-bincang dengan Gatra.com di Siak, Kamis (9/9).
Mengingat kondisi masih dalam situasi Pandemi Covid-19, masing-masing peserta PWI di daerah akan dibatasi. "Dua orang perwakilan PWI dari masing-masing daerah. Sementara untuk kawan-kawan di luar organisasi, teknisnya masih kita godok," kata Wiwik.
Tidak hanya karya tulis, lomba foto juga akan dibikin dalam menyambut HPN tahun depan. Para peserta lomba bakal diajak langsung turun ke lokasi menyusuri sungai rawa gambut yang eksotis, di sana lah nanti peserta melakukan observasi dan mengumpulkan materi untuk karya jurnalistik dan foto.
"Semua fasilitas diakomodir. Hasil pemenang akan diumumkan pada saat acar puncak HPN. Kegiatan ini PWI Siak bekerjasama dengan pemerintah daerah," kata dia.
Bupati Siak Alfedri mendukung penuh kegiatan lomba tersebut. Alfedri juga menyambut baik PWI Riau memilih Kabupaten Siak sebagai tuan rumah pelaksanaan peringatan HPN tingkat provinsi pada Februari mendatang.
"Tentu kita dukung, apalagi ini bagian dari untuk mempromosikan salah satu destinasi wisata unggulan di Siak. Taman Nasional Zamrud (TNZ) ini potensi wisatanya besar dan di dalamnya terdapat Danau Zamrud yang merupakan danau rawa gambut terluas di Indonesia," kata Alfedri.
Alfedri berharap hasil karya jurnalistik seperti karya tulis dan foto itu nantinya dapat menambah pengetahuan dan daya tarik bagi wisatawan lokal maupun domestik untuk mengunjungi TNZ.
"Dengan lokasi dan view yang bagus barangkali nanti bisa menunjang popularitas objek wisata di TNZ, sehingga menimbulkan minat baru bagi wisatawan," katanya.
Apalagi, kata Alfedri, pemerintah daerah bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau juga telah melakukan beberapa pengembangan di kawasan pemanfaatan TNZ dengan pola pengembangan berkonsentrasi kepada kegiatan wisata terhadap minat khusus.
"Master plan-nya sudah disiapkan, dan kita sudah ada MoU untuk pengembangan wisata di TNZ dengan BBKSDA di zona pemanfaatan. Saat ini di sana sudah berjalan program budidaya perikanan. Kemudian sudah ada fasilitas angkutan berupa sampan yang disiapkan oleh BBKSDA untuk menjelajahi Danau Zamrud. Ke depan juga diupayakan ada pengembang yang membangun restoran terapung atau mungkin penginapan terapung, termasuk kios-kios jual cinderamata," jelasnya.
Untuk diketahui, Zamrud awalnya suaka margasatwa dan ditetapkan sebagai taman nasional oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Perayaan Hari Lingkungan Hidup Seduni di Kabupaten Siak pada 22 Juli 2016 silam.
Taman Nasional Zamrud (TMZ) berada di lahan gambut seluas 31.480 hektare. Ada dua danau menghiasi TMZ, yakni Danau Pulau Besar (2.416 hektare) yang terdiri dari empat pulau yaitu Pulau Besar, Pulau Tengah, Pulau Bungsu, serta Pulau Beruk dan Danau Bawah yang luasnya 360 hektare.
Berbagai jenis satwa liar juga hidup di sana. Berdasarkan data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, tercatat ada 38 jenis burung yang 12 jenisnya merupakan jenis dilindungi, serta jenis ikan seperti arwana dan belida.