Pyongyang, Gatra.com- Korea Utara menyatakan telah berhasil melakukan serangkaian uji coba rudal jelajah jarak jauh terbarunya pada akhir pekan kemarin. Korut terus meningkatkan kemampuan militernya di tengah pembicaraan nuklir yang terhenti dengan Amerika Serikat.
Korean Central News Agency (KCNA) mengatakan pada Senin (13/09) ini bahwa rudal jelajah yang telah dikembangkan selama dua tahun tersebut berhasil mengenai jarak target 1.500 km (930 mil).
Korea Utara memuji senjata barunya itu sebagai senjata strategis yang sangat penting yang sesuai dengan permintaan Kim Jong Un untuk memperkuat kekuatan militer negara itu.
Sementara itu, Militer Korea Selatan belum mengkonfirmasi uji coba rudal Korea Utara tersebut. Seperti diketahui, uji coba rudal terakhir yang dilakukan Pyongyang adalah pada bulan Maret lalu.
Selain itu, Korut juga sempat melancarkan uji coba rudal balistik jarak pendek taktis hanya beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden dilantik pada akhir Januari silam.
Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Buruh yang berkuasa, memuat foto-foto rudal jelajah jarak jauh baru di udara dan ditembakkan dari peluncur pengangkut erektor.
Rudal tersebut menjadi senjata strategis yang telah dikembangkan selama dua tahun terakhir dan sbagai elemen kunci dari rencana lima tahun yang digariskan pada Januari untuk memperkuat sektor pertahanan dan persenjataan.
KCNA mengatakan bahwa Kim Jong Un tidak hadir dalam tes tersebut. Kendati demikian Pak Jong Chon, anggota politbiro kuat Partai Buruh dan sekretaris komite pusat mengawasinya.
Pengumuman uji coba rudal itu muncul hanya sehari sebelum kepala negosiator nuklir dari AS, Korea Selatan dan Jepang bertemu di Tokyo untuk mencari solusi kebuntuan dengan Korea Utara. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, juga dijadwalkan mengunjungi Seoul pada Selasa (14/09) untuk melakukan pembicaraan dengan rekannya, Chung Eui-yong.