Karanganyar, Gatra.com - Kalangan legislatif DPRD Jawa Tengah mendesak pemerintah menyegerakan vaksinasi Covid-19 bagi peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) CASN. Kebutuhan itu dinilai mendesak seiring dijadikannya vaksin sebagai syarat mengikuti tes seleksi.
“Setelah Komisi A DPRD Jateng meninjau pelaksanaan lokasi ujian bersama BKN, kami memberikan sejumlah catatan. Salah satunya perihal syarat sudah vaksin dan swab. Padahal progres vaksin di Jawa Tengah belum maksimal,” kata Anggota Komisi A DPRD Jateng, M Yunus kepada wartawan di Karanganyar, Minggu (12/9).
Ia meminta pemerintah konsisten dengan penerapan syarat vaksin peserta ujian. Jika memang harus demikian, seharusnya membuka ruang vaksinasi khusus bagi peserta yang belum disuntik. Sehingga, kesempatan berkompetisi di jalur CASN digelar secara adil.
Yunus meyakini masih terdapat masyarakat yang kebetulan melamar calon ASN, belum mendapat vaksin Covid-19. Seleksi CASN daerah pada tahun ini dibuka juga untuk jalur PPPK. Mereka relatif sudah terkaver vaksinasi dari instansi pemerintah yang menaungi kerjanya saat ini.
Selain syarat vaksin, peserta ujian diwajibkan swab PCR atau antigen. Ia mengatakan sebagian peserta terpaksa memilih swab PCR yang harganya jauh lebih mahal dibanding antigen.
Baca Juga: Ikut Tes SKD Wajib Non Reaktif Covid-19
“Kemarin ada yang mengeluhkan soal swab. Dia melamar di Purwokerto sedangkan rumahnya di luar kota. Tidak memungkinkan mengambil swab antigen karena waktu perjalanannya lebih dari sehari. Akhirnya menggunakan swab PCR yang masa berlakunya dua hari. Padahal biaya swab PCR mahal dan ditanggung mandiri,” katanya seraya memperkirakan ongkos swab PCR sampai Rp700 ribu.
Komisi A mendapat informasi bahwa panitia tidak mau menanggung risiko klaster baru penularan Covid-19, sehingga menerapkan aturan skrining secara ketat bagi peserta ujian. “Walau dengan menyediakan ruang ujian khusus bagi mereka yang bersuhu badan lebih dari 37,5 derajat celcius atau yang tidak mengikuti prosedur skrining, juga berisiko. Sebab ruangannya tertutup dengan AC. Itu malah lebih berisiko,” katanya.