Bandung, Gatra.com - Perusahan perkebunan negara PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) di provinsi Jawa Barat dan Banten mencatatkan laba cukup besar dari komoditas kelapa sawit pada semester I tahun 2021.
Kepala Bagian Operasional Kelapa Sawit dan Karet PTPN VIII, Budhi Herdiana Tresnadi, menyebut selama semester I tahun 2021, komoditi kelapa sawit mencetak laba sebesar Rp18,327 miliar.
“Ada peningkatan sebesar 164% dari tahun sebelumnya,” kata Budhi, dalam keterangannya, Jumat (10/9).
Budhi mengatakan bahwa laba dari komoditas kelapa sawit berasal dari penjualan minyak sawit (MS)/ crude oil palm (CPO), dan Inti sawit (IS)/kernel hasil produksi.
Menurut Budhi ada sejumlah indikator yang menjadikan komoditi kelapa sawit mencetak laba selama Semester I, diantaranya perbaikan kultur teknis tanaman kelapa sawit dengan cara memperbaiki penyiangan, manajemen pelepah, melakukan pemupukan rutin, pemberantasan hama tanaman, dan pemeliharaan jalan produksi.
“Kultur teknis tanaman sebagai penunjang utama dalam memperoleh produktivitas tanaman. Produktivitas Kelapa Sawit mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 40% (4.155 menjadi 5.814 Kg TBS/Ha),” katanya.
Selain itu lanjut Budhi, ada ya perbaikan PKS Cikasungka dan PKS Kertajaya. Karena selama Semester I, PKS menyelesaikan program perbaikan berkesinambungan dari Program Semester II tahun 2020 yang baru selesai pada tahun ini.
Selama Semester I tahun 2021, terdapat Program Perbaikan PKS untuk stasiun atau mesin yang rusak. Dampak terhadap perbaikan PKS sangat signifikan, di antaranya kapasitas pengolahan meningkat dari 56 Ton TBS/Jam menjadi 69 Ton TBS/Jam, rata-rata produksi Asam Lemak Bebas (ALB) > 5 meningkat dari 12% menjadi 60%, restan pabrik menurun akibat tidak ada antrian, serta pengiriman MS + IS lancar.
Budhi menambahkan bahwa harga CPO meroket juga mendukung dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah ditetapkan sebesar Rp 6.984 menjadi Rp 9.148.
“Kenaikan harga CPO ternyata mempengaruhi peminat MS + IS di tanah air. Harga meningkat justru peminat senakin banyak, hukum ekonomi tidak berlaku,” ujarnya.
Budhi menjelaskan bahwa kebijakan manajemen yang tepat dalam memanfaatkan momentum harga CPO yang tinggi, meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
“Memberikan kontribusi sebesar 40% dari revenue perusahaan selama Semester I,” katanya.
Sejauh ini, PTPN VIII mengelola beberapa komoditi, salah satunya yakni komoditi Kelapa Sawit yang tersebar di beberapa kabupaten di antaranya Lebak, Pandeglang, Bogor, Sukabumi, Cianjr, Bandung Barat, dan Subang dengan luas areal sebesar 19.288,97 Ha.