Jakarta, Gatra.com – Berdasarkan hasil survei Purpose, lembaga yang berfokus terhadap dampak sosial dengan fokus pada penciptaan dunia yang adil, terbuka, dan harmonis, bahwa 41% orang Indonesia mengakui perubahan iklim berdampak pada kesehatan mental mereka dan atau keluarganya.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Kampanye Purpose, Rika Novayanti, talkshow virtual bertajuk "Krisis Iklim di Mata Publik" pada Jumat (10/9).
Ia menuturkan, ada yang mengatakan dampak perubahan iklim itu membuat orang lebih gelisah, depresi hingga setres. "Ini sangat menarik karena isu kesehatan mental belum menjadi isu yang mainstream di Indonesia," ucap Rika.
"Jadi, ini temuan soal kesehatan mental ini lumayan baru," imbuhnya.
Sementara itu, sebanyak 54% orang Indonesia merasakan dampak perubahan iklim ini terhadap kesehatan fisik mereka. Meski demikian, Rika mengatakan, ini mungkin tidak terlalu mengejutkan mereka karena sudah terdapat banyak penelitian-penelitian mengenai hal tersebut.
Misalnya, urainya, ada penelitian yang menemukan hubungan antara Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan kebakaran hutan. Rika menambahkan, contoh lainnya itu terdapat penelitian terkait diare dan banjir.
Ia mengatakan, pihaknya melakukan survei ini kepada 2.073 responden dengan bauran yang diusahakan agar dapat mewakili atau representatif dengan populasi di Indonesia. Survei ini mereka lakukan hanya di Indonesia bagian barat dan tengah.