Kabul, Gatra.com - Taliban sedang mempertimbangkan untuk meresmikan pemerintahan mereka yang baru diangkat pada peringatan serangan 9/11 mendatang di AS, sebagaimana dilaporkan CNN-News18 mengutip sumber yang dekat dengan kelompok itu.

Sabtu mendatang adalah peringatan 20 tahun serangan al-Qaeda di tanah AS, yang menyebabkan perang Amerika melawan teror di Afghanistan.

“Kami khawatir tentang cara Departemen Luar Negeri AS memperlakukan kami. Bukannya kami ingin mempermalukan AS tetapi bagi kami ini adalah hari besar,” kata seorang sumber Taliban kepada CNN-News18, dikutip Al-arabiya, Jumat (10/9).

Menurut laporan media, Taliban mengundang Qatar, Iran, Turki, Rusia dan China untuk menghadiri upacara peresmian.

Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus bersama pasukan dan pejabat AS terakhir mengosongkan negara itu pada 31 Agustus dalam penarikan terakhir.

“Kami juga merasa malu karena menteri dalam negeri kami masuk dalam daftar sanksi mereka,” tambah sumber Taliban.

“Taliban menuntut AS menghapus menteri dalam negeri yang baru diangkat Sirajuddin Haqqani dari daftar hitamnya,” kata juru bicara kelompok itu Zabihullah Mujahid, Kamis.

Menurut Departemen Luar Negeri, Haqqani mengaku merencanakan serangan Januari 2008 di Hotel Serena Kabul yang menewaskan seorang warga AS dan lima orang lainnya. Dia ditetapkan sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus di bawah Perintah Eksekutif 13224 pada Maret 2008.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS telah mengalokasikan hadiah sebesar $10 juta untuk informasi tentang Haqqani.