Cilacap, Gatra.com – Vaksinasi Covid-19 untuk kelompok santri dan warga pesantren di Kabupaten Cilacap baru mencapai sekitrar 10 persen dari jumlah total populasi santri.
Kepala Seksi Pondok Pesantren (Pontren) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Cilacap, Banu Tholib Majid mengatakan pihaknya terkendala alokasi vaksin yang tersedia. Sebab, kuota vaksin ditentukan oleh pusat dan didistribusikan di daerah untuk kelompok-kelompok prioritas.
“Karena vaksin reguler itu memang sudah kuotanya. Prinsipnya pondok pesantren siap vaksinasi,” kata Banu, Jumat (10/9).
Banu mengatakan, dari total sebanyak 205 pesantren di Cilacap, baru empat pesantren yang mengadakan vaksinasi massal. Yakni, Ponpes El Bayan, Al Ihya Ulumudin, Al Hikmah dan Ponpes Al Barokah. Di empat pesantren ini, kurang lebih sebanyak 2.500 santri dan warga pesantren menjalani vaksinasi.
“Kemarin pada saat kita serentak, vaksin serentak itu, di Pondok Al Ihya Ulumudin, itu kita memvaksin 400 untuk santri, pengasuh, guru madrasah diniyah, dan TPQ. Satu minggu sebelum itu, ada juga alokasi dari Dinkes, untuk pondok pesantren El Bayan, itu ada 1.100 vaksin. Kemudian yang di pondok Al Hikmah dan Al Barokah, masing-masing 500 vaksin,” katanya merinci.
Adapun jumlah santri di Kabupaten Cilacap diperkirakan mencapai 25 ribu orang. Dengan begitu, hingga akhir dasarian pertama September, cakupan vaksinasi kelompok santri baru mencapai 10 persen.
“Jumlahnya memang belum seberapa. Tapi secara bertahap terus kita lakukan,” katanya.
Banu menyebut, untuk mempercepat vaksinasi di pondok pesantren, selain kuota vaksin reguler dari Dinas Kesehatan, pihaknya juga aktif berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya. Salah satunya yakni Polres Cilacap dengan berbagai program vaksinasi yang dimiliki, seperti program ‘vaksin merdeka’ dan ‘serbuan vaksin’.
Harapannya, kekebalan kelompok di pondok pesantren cepat terbentuk sehingga proses belajar mengajar lebih aman, baik untuk pengasuh maupun santri.
Data Satgas Covid-19 Kabupaten Cilacap, hingga pekan ke 31, distribusi vaksin mencapai 468.290 dosis. Jumlah warga yang sudah divaksin dosis pertama mencapai 254.839 orang dan 160.719 orang telah divaksin suntikan kedua. Sebanyak 2.879 orang lainnya telah disuntik vaksin dosis ketiga atau biasa disebut vaksin booster.