Jakarta, Gatra.com - Meyrisa (36) merupakan salah satu keluarga dari korban kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang. Ia adalah adik dari Rudhi (43), korban kebakaran yang sudah teridentifikasi pada Kamis (9/9).
Meyrisa berujar bahwa ia mengetahui kebakaran tersebut dari istri korban yang berada di luar negeri pada Rabu (08/09) pagi. Istri korban mengetahui informasi tersebut dari berita. "Katanya lapas Tangerang kebakaran kelas I yg blok C. Kebetulan koko saya di blok itu," ucap Meyrisa di RS Polri, Jakarta Timur pada Kamis (9/9).
Meyrisa menuturkan, ia mendapatkan informasi bahwa kakaknya termasuk ke dalam 41 korban meninggal dunia dari adik iparnya. Adik iparnya sudah berada di Lapas terlebih dahulu.
Menurut Meyrisa, ibu kandung korban diambil darahnya oleh petugas di RS Polri. Ia juga dimintai KTP, ijazah, kartu keluarga, SIM A, SIM C dengan sidik jari korban. Selain itu, ia menyerahkan foto korban yang tersenyum di mana semuanya untuk keperluan proses ante mortem.
Rudhi sendiri merupakan anak pertama dari 5 bersaudara dan memiliki 2 orang anak yang tinggal dengan neneknya. Ia seharusnya bebas dari penjara kurang lebih pada tahun 2025.
Meyrisa juga menyebutkan, ia melakukan video call dengan korban seminggu lalu. "Dia paling kalau video call saya, ya, bilang itu aja kangen anaknya. Mau cepet-cepet keluar,"tutur Meyrisa.
Rencananya, jenazah Rudhi diserahkan ke keluarga pada Jumat (10/09). Meyrisa berujar bahwa ia akan datang ke RS Polri pada pukul 09.00 WIB.
Meyrisa menuturkan bahwa ia tidak percaya sebelum melihat jenazah korban. Kejadian ini, kata Meyrisa, merupakan takdir Tuhan. "Ya, bagaimana, ya, memang sudah takdirnya kali, ya, Saya mau menuntut atau mau bagaimana memang ya semua kan kecelakaan, kan. Karena Kita juga semuanya tidak ingin terjadi seperti itu,"tutur Meyrisa.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyebutkan bahwa terdapat korban yang teridentifikasi pada Kamis (09/09). Nama korban tersebut adalah Rudhi alias Cangak (43).
"Atas nama Rudhi ALS Cangak bin Ong Eng Cue. Yitu laki-laki berumur 43 tahun,"ucap Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Kamis (9/9).
Rusdi menjelaskan bahwa Tim DVI (Disaster Victim Identification) melakukan rekonsiliasi pada pukul 13.00 WIB dan mengidentifikasi Rudhi. Menurutnya, identifikasi ini didasari oleh sidik jari.