Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengungkapkan bahwa tekanan inflasi pada Oktober 2021 hingga awal 2022 diprakirakan akan mengalami peningkatan. Inflasi didorong oleh kenaikan harga bahan baku.
"Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) pada Oktober 2021 sebesar 123,0, lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Sementara itu, IEH Januari 2022 sebesar 134,2, lebih tinggi dari IEH pada bulan sebelumnya sebesar 129,3. Responden menyatakan hal tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan baku." jelas Erwin dalam keterangannya, Kamis (9/09).
Dalam Survei Penjualan Eceran (SPE), lanjut Erwin, responden memprakirakan kinerja penjualan eceran terus membaik pada Agustus 2021, tercermin dari IPR Agustus 2021 yang diprakirakan sebesar 196,5, atau secara bulanan tumbuh 4,3% (mtm).
"Perbaikan tersebut ditopang oleh hampir semua kelompok, terutama Kelompok Suku Cadang dan Aksesoris, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor." jelasnya.
"Responden menyampaikan prakiraan peningkatan tersebut sejalan dengan mobilitas yang mulai membaik seiring dengan relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat dan permintaan domestik yang meningkat." tambahnya.
Lebih lanjut, Erwin menuturkan bahwa membaiknya kinerja penjualan eceran dalam beberapa bulan terakhir tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli yang tercatat 188,5 atau tumbuh -5,0%, membaik dengan kontraksi yang lebih kecil dari bulan sebelumnya -12,8% (mtm). Perbaikan tersebut terutama bersumber dari Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.
"Permintaan untuk kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau diprakirakan masih cukup baik didukung berbagai strategi seperti penjualan secara online/pesan antar yang meningkat, di tengah kebijakan pembatasan mobilitas." ujarnya.