Home Kebencanaan Warga Keluhkan Limbah Asap Batu Bara PT Unggulrejo Wasono

Warga Keluhkan Limbah Asap Batu Bara PT Unggulrejo Wasono

Purworejo, Gatra.com - Persoalan limbah dan polusi pabrik jika tidak ditangani dengan baik, akan merugikan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Nasib apes menimpa Turisno warga Desa Candisari, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang setiap hari rumahnya terkena debu sisa pembakaran dengan batu bara.

Diduga, limbah batu bara berbentuk debu hitam itu berasal dari cerobong asap milik PT Unggulrejo Wasono, pabrik tekstil yang berada di dekat rumahnya. 

"Saya dan istri sudah komplain ke pihak PT (pabrik), mereka sudah pasang seng untuk menutup cerobong, tapi tetap saja tiap hari lantai rumah saya kotor akibat debu asap batu bara. Akibatnya, sekarang kami jadi gatal-gatal," kata Turisno saat ditemui, Kamis (9/9).

Ia menambahkan, rumahnya sudah digeser pun keadaan masih tetap sama. 

"Saya hanya meminta solusi, selama ini komplain seperti tak ditanggapi. Bahkan istri saya pernah membawa kotoran akibat asap batu bara ke pabrik. Saat itu ketemu Satpam malah dibilang, pindah saja kalau tidak mau kena rontokan (debu) batu bara. Saya bingung mau mengadu kemana," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan ini.

Rudy, Kepala Unit  PT Unggulrejo Wasono yang ditemui di kantornya mengaku sudah mengetahui keluhan warga tersebut. 

"Saya sudah mendengar 3-4 minggu yang lalu. Saat itu sudah langsung saya perintahkan bagian utility untuk segera memperbaiki. Kami harus melakukan step by step, tidak bisa sekali jadi," kata Rudy didampingi oleh kepala K3 pabrik, Hendri.

Pihak pabrik mengatakan, pada Sabtu (11/9) mendatang, akan memasang dua unit sprayer yang berfungsi menjaga agar debu batu bara tidak terbang keluar dari cerobong. Saat ini mereka sebenarnya sudah memasang empat buah sprayer, namun hasilnya tak bisa menahan limbah debu hitam itu keluar cerobong setinggi 40an meter itu.

"Minggu ini kami akan memasang tambahan sprayer agar debu jatuh ke dalam cerobong. Satu minggu setelah pemasangan, kami akan mengecek ulang bagaimana hasilnya. Jika debu dari asap batu bara masih saja keluar dari cerobong, kami akan coba treatmen lain. Jika penambahan sprayer gagal, maka kami akan menutup cerobong," kata Kepala K3 PT Unggulrejo Wasono, Hendri.

Ia menjelaskan, pihaknya terus berkomunikasi dengan Turisno dan sudah beberapa kali mendatangi rumahnya. "Kami sudah mengumpulkan debu dari rumah Pak Turisno, akan kami analisis apakah debu tersebut berasal dari limbah bahan bakar batu bara atau bukan," jelas Hendri.

Pihak pabrik juga mempersilakan keluarga korban untuk berobat ke poliklinik pabrik jika memang masih merasakan gatal-gatal.

2521