Tegal, Gatra.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tegal, Jawa Tengah sudah melakukan upaya antisipasi pencegahan terjadinya kebakaran di dalam lapas, sebagaimana kejadian di Lapas Klas I Tangerang. Salah satunya dengan mengganti instalasi listrik.
Kepala Lapas Klas IIB Tegal Andi Yudho Sutijono mengatakan, pengecekan dan penggantian instalasi listrik di dalam lapas sudah dilakukan pada awal April, untuk mencegah terjadinya korsleting yang bisa menyebabkan kebakaran. Penggantian terutama dilakukan terhadap instalasi listrik yang ada blok tahanan.
"Kita ada anggaran untuk perawatan listrik sekian puluh juta kita maksimalkan. Kita panggil pihak ketiga, kita perbaiki. Jaringan-jaringan lama yang ada di dalam lapas tidak kita pakai, kita bikin jaringan baru, bikin instalasi khusus di blok hunian. Tahun depan baru untuk kantor," kata Yudho, Kamis (9/9).
Menurut Yudho, penggantian tersebut harus dilakukan karena kondisi instalasi listrik yang lama rawan terjadi korsleting. Apalagi bangunan lapas juga merupakan bangunan lama peninggalan Belanda yang sudah ada sejak 1818.
"Jadi saya sudah mendahului. Sudah saya deteksi dari awal ada kemungkinan seperti itu (kebakaran) karena lapas ini bangunan lama. Di Tangerang itu ada kayunya yang rentan terbakar. Terus plafonnya runtuh. Itu sudah saya antisipasi," ujarnya.
Yudho mengatakan, sebelumnya perbaikan instalasi listrik secara menyeluruh belum pernah dilakukan. Sebelum diganti, daya listrik juga tidak stabil.
"Karena bangunan lama, jaringan instalasi lama itu ada di dalam plafon, jadi susah, ketutup dak. Sekarang semua jaringan diganti, dipasang paralon. Sifatnya tidak ada yang tertanam. Jadi ketika ada yang putus kita bisa langsung memperbaiki secara langsung," jelasnya.
Selain mengganti instalasi listrik, langkah antisipasi terjadinya kebakaran juga dilakukan Lapas Klas IIB Tegal dengan menyediakan alat pemadam api ringan (APAR). Terdapat lima buah APAR yang dimiliki lapas.
"Kita baru saja dapat lima APAR. Modelnya kaya granat, bola. Saat dilempar nanti kalau sumbunya kena api akan meledak mengeluarkan semacam cairan kimia yang bisa memadamkan api," ujarnya.
Lapas Klas IIB Tegal dihuni sebanyak 274 orang narapidana dan tahanan. Mereka menghuni 38 kamar yang tersebar di tiga blok. Jumlah itu sebenarnya sudah melebihi kapasitas lapas yang hanya 155 orang. "Jumlah narapidana sudah over kapasitas 83 persen. Mayoritas adalah narapidana narkoba," ujar Yudho.