Jakarta, Gatra.com – Wakil Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Aloysius Kiik Ro memperkirakan proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) butuh dana sekitar Rp547,15 triliun. Jumlah itu diperlukan untuk menuntaskan pembangunan tahap I hingga IV yang terdiri atas 24 ruas tol sepanjang 2.813 kilometer (km).
Pada tahap I, pemerintah menargetkan mampu membangun ruas tol sepanjang 1.064 km dengan total investasi mencapai Rp152,27 triliun. Kemudian, terdapat ruas tol sepanjang 574 km akan digarap pada tahap II dengan nilai investasi sebesar Rp101,13 triliun.
Adapun pada tahap III, proyek membutuhkan investasi sebesar Rp126,6 triliun untuk mengerjakan ruas tol sepanjang 657 km. Sedangkan, tahap IV mencakup ruas tol sepanjang 518 km dengan kebutuhan investasi sebanyak Rp167,15 triliun.
“Rencana besarnya itu adalah 24 ruas terbentang dari Bakauheni sampai dengan Banda Aceh sepanjang 2.813 km dengan total project cost sebesar Rp547,15 triliun. Suatu proyek yang sangat masif,” katanya, Kamis (9/9).
Aloysius menuturkan, pembangunan JTTS akan berdampak terhadap perekonomian dan sosial berupa nilai tambah, pendapatan, tenaga kerja, serta kesejahteraan. Selain itu, juga dampak fiskal seperti penerimaan perpajakan negara dan penerimaan perpajakan daerah.
“Misalnya saja, ruas yang sudah beroperasi di Medan-Binjai. Itu hanya 17 kilometer. Tetapi, secara jarak tempuh dengan denah yang baru itu menghemat 6 km lebih pendek, menghemat waktu 30 menit, serta penghematan konsumsi BBM hingga 5,75 liter,” imbuhnya.
Sementara itu, tol Bakauheni-Terbanggi Besar (140 km) mampu menghemat jarak tempuh sekitar 10 km, 2 jam lebih singkat, dan menghemat sampai 13 liter. Kemudian, penghematan berkat tol Tb Besar-Pematang Panggang (189 km) diperkirakan mencapai 45 km lebih pendek, 5 jam lebih cepat, dan lebih hemat hingga 30 liter BBM.
“Singkat kata, begitu banyak manfaat baik waktu tempuh maupun economic trickle down effect yang dirasakan untuk semua masyarakat yang ada sepanjang jalan tol trans Sumatra,” tegasnya.
Reporter: Misbah Nurdi