Home Milenial Wapres Dukung Segera PTM Terbatas, PJJ Tidak Maksimal

Wapres Dukung Segera PTM Terbatas, PJJ Tidak Maksimal

Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Maruf Amin, hari ini berkesempatan meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMP Negeri 1 Citereup dan vaksinasi masyarakat umum di SMK Swasta Kesehatan Annisa di Kabupaten Bogor. Wapres juga didampingi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam tinjauan tersebut.
 
Dalam kunjungannya, Wapres tegas mendukung segera dilaksanakannya PTM. Apalagi, dalam kebijakan saat ini, wilayah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, sudah diperbolejkan melakukan PTM terbatas di sekolah. Apalagi, Wapres juga mengakui bahwa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di masa pandemi nyatanya belum mampu menjadi solusi pendidikan di tanah air.
 
"Saya mendukung upaya Mendikbudristek  mendorong sekolah di daerah yang  memang PPKM level 1-3 agar melaksanakan PTM terbatas supaya tidak tertinggal. PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) tidak maksimal. Maka, PTM terbatas terus kita dorong supaya ketertinggalan pembelajaran bisa dikejar," kata Wapres Maruf Amin saat kunjungannya di Bogor, (9/9/2021).
 
Wapres juga mengingatkan kembali akan pentingnya pelaksanaan PTM terbatas. Karena pada prinsipnya, pemerintah sudah membuat berbagai macam aturan supaya pelaksanaan PTM terbatas bisa berjala  dengan aman. 
 
"Saya tahu dari berdialog dengan para siswa, hampir 100% ingin tatap muka terbatas," ujar Wapres.
 
Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem juga mengjngatkan kepada seluruh pemerintah daerah, bahwa jika sebuah sekolah berada di wilayah PPKM level 1-3, dan sengan catatan  pendidik dan tenaga kependidikannya sudah divaksinasi secara lengkap, maka sekolah wajib memberikan opsi PTM terbatas dan juga PJJ.
 
Nadiem juga menghimbau, untuk seluruh elemen masyarakat untuk terus bergotong royong memastikan keselamatan, keamanan, dan kesehatan warga sekolah.
 
"Menekan laju virus Covid-19 dan memastikan anak-anak Indonesia tetap mendapatkan pembelajaran yang berkualitas adalah tanggung jawab kita bersama," tutup Nadiem.
72