Jakarta, Gatra.com – Ketua Presidium Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Darma Indonesia (PP KMHDI), I Putu Yoga Saputra, mengatakan, banjir yang melanda Kalimantan Tengah (Kalteng) harus menjadi catatan khusus bagi pemerintah karena salah satunya merupakan efek deforestasi.
Yoga Saputra pada Rabu (8/9), menyampaikan, banjir di wilayah provinsi tersebut harus menjadi catatan penting bagi pemerintah karena ini bukan terjadi sekali atau dua kali, tetapi hampir setiap tahun belakangan ini.
Menurutnya, banjir yang melanda tersebut tidak lepas dari krisis iklim yang terjadi, di antaranya akibat deforestasi atau penggundulan hutan yang terjadi di sana selama 10 tahun belakangan ini. Deforestasi merusak ekologis.
“Kita semua tidak bisa lepas dari fakta yang ada bahwa deforestasi atau penggundulan hutan semakin marak terjadi dalam 10 tahun belakangan ini," ujarnya.
Putu melanjutkan, deforestasi merupkan cikal bakal terhadap kerusakan ekologis yang membuat daya tampung air semakin berkurang. Deforestasi atau penggundulan hutan juga menjadi penyebab terjadinya krisis iklim yang berpengaruh besar terhadap curah hujan ekstrem di musim penghujan saat ini.
"Dengan curah hujan yang tinggi, ditambah daya tampung air yang semakin sedikit, menyebabkan potensi banjir akan semakin tinggi seperti yang telah kita ketahui bersama banjir yang telah melanda Kalimantan Tengah saat ini,” kata Yoga Saputra.
Ia mengungkapkan, banjir di Kalteng terus meluas, bahkan dalam kurun waktu beberapa hari terakhir cenderung kian memburuk. Itu terlihat dari 31 desa atau kelurahan di 11 kabupaten yang yang ada di Kalteng masih terendam banjir setinggi 30-150 cm.
Atas kondisi tersebut, PP KMHDI mengimbau pemerintah untuk lebih serius lagi dalam menanggapi bencana banjir yang melanda Kalteng saat ini dan memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan mendesak korban bencana banjir di sana.
PP KMHDI juga mengajak kader KMHDI dan seluruh elemen masyarakat untuk saling bahu membahu dan bergotong royong meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir di Kalteng.
“Melihat kondisi beberapa daerah yang ada di Kalimantan Tengah yang kian hari kian memburuk akibat banjir yang melanda, sudah sepatutnya kita semua untuk saling bahu membahu dan bergotong royong membantu masyarakat yang terdampak bencana," ujarnya.
PP KMHDI juga mengimbau pemerintah untuk meningkatkan perhatiannya terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat yang sifatnya mendesak dan menjadi kebutuhan dasar korban bencana banjir di Kalteng.
"PP KMHDI juga mangajak kader KMHDI dan seluruh elemen masyarakat untuk membangun kepedulian secara kolektif terhadap bencana banjir yang menerjang beberapa kabupaten di Kalimantan Tengah,” katanya.
Yoga menambahkan bahwa dalam situasi sulit seperti ini, di tengah pandemi yang tak kunjung usai ditambah dengan bencana banjir yang melanda saudara-saudara kita di Kalteng, tentu akan semakin memperburuk kondisi dan keadaan mereka di sana.
“Pandemi tak kunjung usai, ditambah bencana banjir yang melanda masyarakat Kalimantan Tengah, ini akan semakin memperburuk kondisi," ujarnya.
Menurutnya, belum lagi kalau berbicara dampak dari pandemi Covid-19 kali ini yang tentunya meluluhlantakan perekonomian masyarakat, kemudian diperparah dengan banjir yang melanda dan tentunya ini membuat kondisi semakin memburuk,” kataYoga.