Jakarta, Gatra.com - Irma Hairunissa (39) merupakan keluarga dari salah satu korban meninggal dunia dari kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (08/09) dini hari. Ia merupakan istri dari korban berinisial I (36).
Irma menuturkan bahwa ia mengetahui bahwa terjadi kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang dari televisi pada Rabu (08/09) dini hari. Menurutnya televisi tidak menunjukkan blok mana yang mengalami kebakaran.
"Enggak, cuma di TV itu langsung 41 orang tewas. Berarti banyak, kan," ucap Irma di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur pada Rabu (08/09) malam.
Awalnya Irma berharap bahwa sesuatu tidak terjadi dengan suaminya. Meski begitu, anaknya menyerahkan daftar korban di pagi hari dengan nama suaminya di dalam daftar tersebut.
Irma baru datang ke RS Polri pada Rabu (08/09) sore lantaran masih syok. Menurutnya, mertuanya sudah berada di RS Polri terlebih dahulu untuk melakukan pengurusan.
Di RS Polri, Irma menyebutkan bahwa adik ipar dan anaknya yang dimintai keterangan. Ia sendiri membawa KTP dan Kartu Keluarga.
Menurut Irma, I akan dibebaskan 2 tahun lagi. Adapun komunikasi terakhirnya dengan suami adalah 2 hari yang lalu melalui telepon.
Dalam kesempatan tersebut, Irma menginginkan jenazah mendiang suaminya bisa dibawa pulang. "Saya ingin jenazah keluar, saya makamin, itu doang,"tutur Irma.
Saat ini, 41 jenazah dari kebakaran di Lapas 1 Tangerang berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Rika Aprianti berujar, sebanyak 41 narapidana meninggal dunia dan 8 narapidana dirawat di rumah sakit.
"Meninggal 41 orang, yang dirawat di rumah sakit ada 8 orang,"ujar Rika melalui pesan suara pada Rabu (08/09).
Berdasarkan data dari Ditjenpas, 8 orang tersebut dirawat di RSUD Tangerang. Adapun terdapat 9 korban ditangani Klinik Lapas 1 Tangerang karena mengalami luka ringan dan 63 orang ditempatkan di Masjid Lapas Kelas 1 Tangerang.
Kebakaran ini diduga berasal dari konsleting listrik. Meski begitu, kepastiannya masih dilakukan penyelidikan.