Jakarta, Gatra.com – Sebagai pelindung kepala, helm menjadi piranti wajib bagi pengendara motor. Bukan hanya sebagai alat pelindung, helm kini berkembang menjadi bagian gaya hidup yang mencitrakan kelas sosial penggunanya.
“Helm adalah bagian penting berkendara motor. Penggunaan helm kini makin baik, bahkan helm miliki unsur–unsur yang dapat mempertegas pengendara motor. Tidak hanya bentuk unik, helm dengan harga hingga jutaan rupiah kini lazim ditemui di jalanan,” jelas Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani.
Agus Sani menambahkan, pemilihan helm yang tepat juga jadi satu faktor pendukung keselamatan berkendara. Untuk itu, diperlukan pemahaman terkait pemilihan helm bagi pengendara mulai dari mencocokan dengan jenis motor, tujuan penggunaan, hingga pemilihan jenis sesuai tujuan berkendara seperti turing, off road ataupun harian. Dengan pemilihan yang tepat, selain keselamatan dipastikan kegiatan bersepeda motor akan makin nyaman.
Berikut jenis helm mulai dari jenis hingga peruntukan penggunaan.
1. Full face
Sesuai dengan namanya, helm ini menutup sempurna bagian kepala hingga wajah. Dipastikan helm ini maksimal melidungi kepala dan wajah saat terjadi kecelakaan. Helm jenis ini biasa digunakan pengendara motor sport yang identik dengan kecepatan.
Menutup kepala, wajah dan sebagaian leher, helm ini juga pilihan terbaik berkendara jauh. Jenis helm ini juga memiliki pelindung bagian rahang, dagu dan pipi. Desain full face terkadang tidak disukai oleh seluruh pengendara motor karena sifatnya yang tertutup full, terkesan pengap dan panas. Namun beberapa pabrikan kini telah berikan perubahan pada sistem ventilasi yang lebih baik sehingga lebih nyaman digunakan.
2. Modular.
Setipe dengan Full Face, Helm jenis modular juga menutup seluruh bagian kepala dan wajah. Perbedaan terdapat pada pembukaan helm bisa dilakukan dari bagian dagu hingga wajah sehingga mempermudah kegiatan telepon ataupun sekedar minum saat perjalanan.
Helm ini juga jadi salah satu favorit penggemar turing semi off road banyak dikenakan oleh penggemar sepeda motor jenis Adventure seperti Honda Africa Twin dan CRF250 Rally atau Honda CB500X. Helm modular biasanya agak lebih berat dibandingkan dengan helm pada umumnya, sehingga helm ini sering dihindari oleh pengendara untuk aktifitas harian.
3. Open Face.
Open berarti terbuka, maka jenis helm ini memiliki bagian yang terbuka. Meski melindungi bagian kepala, bagian wajah menjadi rentan cedera saat kecelakaan terjadi. Meski demikian, pengendara motor dengan selera old school, custom, dan klasik sering memilih helm ini guna mempertegas identitas pengendaranya.
Agus Sani tidak menyarankan penggunaan helm ini untuk kegiatan turing dan offroad. Tidak hanya berkesan santai, keselamatan dan kenyamanan pengendara jadi alasan utamanya. Disarankan, pengendara dapat menetukan dengan bijak penggunaan helm ini dalam penggunaannya. Untuk aktifitas harian helm ini jelas lebih simpel.
4. Off Road
Memiliki bentuk paling beda dengan ketiga tipe helm diatas, helm off road jelas diperuntukkan penggemar ‘trabas’ alias trail.
Masuk dalam kategori full face, namun pada bagian wajah, pelindung bagian mulut lebih maju dan menggunakan google sebagai pelindung mata dan sebagian wajah.
Helm off road pada bagian sisi kanan dan kirinya terlihat lebih ramping, serta terdapat pelindung yang lebih panjang di bagian depan untuk melindungi dari terik matahari. Karena peruntukan yang lebih dikhususkan untuk kegiatan trail, helm ini dipastikan tidak nyaman untuk berkendara harian ataupun turing motor sport.
Dari beragam tipe helm diatas, masih ada beberapa unsur pada helm yang juga mempengaruhi faktor kenyamanan berkendara. “Kaca helm, adalah bagian yang tidak bisa disepelekan. Pemilihan kaca bening atau gelap juga perlu dapatkan perhatian untuk menentukan waktu berkendara terang atau gelap,” tambah Agus.
Selain itu, perkembangan perlengkapan berkendara terutama helm terus mengalami banyak kemajuan dalam rangka berikan kenyamanan berkendara. Salah satunya solusi atasi kabut atau fog pada saat hujan dan penambahan alat komunikasi antar pengendara yang ‘doyan’ turing meningkatkan faktor keselamatan berkendara.