Purworejo, Gatra.com - Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, turun ke level 3 dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru tentang PPKM. Penurunan level ini tak lepas dari upaya keras aparat Polri, TNI dan Pemda dan masyarakat yang sadar akan pentingnya pengetatan kegiatan serta protokol kesehatan.
Upaya penjemputan bagi pasien positif Covid-19 yang isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing untuk dibawa ke tempat isolasi terpusat (isoter) menjadi kunci penurunan level. Karena selama ini meningkatnya jumlah positif Covid-19 dipicu oleh klaster keluarga. Satu orang menularkan ada anggota keluarga yang lain.
Tak mudah untuk membujuk pasien isoman agar mau dibawa ke Balai Badan Diklat Kutoarjo sebagai tempat isoter. "Dari hasil pantauan lapangan, klaster keluarga penyumbang terbanyak angka positif Covid-19. Sulit untuk membujuk dan meyakinkan warga untuk mau diantar ke badan diklat ini. Padahal banyak yang rumahnya tidak representatif (layak) untuk isolasi," kata Kapolsek Kutoarjo, AKP Markotib saat ditemui di Balai Badiklat Pemkab Purworejo, Selasa (7/9).
Sebagai tempat diklat, gedung milik BKD Purworejo itu sangat layak dipakai oleh para pasien positif Covid-19 istirahat sembari menyembuhkan diri. Mereka diawasi oleh tenaga kesehatan 24 jam, makanan dan minuman pun terjamin.
"Bahkan Pak Kapolres, AKBP Fahrurozi, langsung membelikan televisi dan dipasang supaya pasien tidak jenuh. Di sini juga tersedia wifi. Kalau bicara kenyamanan memang nyaman di rumah, tapi ini demi kesehatan dan keselamatan. Hukum tertinggi adalah keselamatan rakyat," lanjut Markotib.
Pusat isolasi kabupaten ini menyediakan 46 tempat tidur. Pasien datang dan pergi, hari ini dihuni oleh 23 pasien positif corona. Polisi, TNi dan nakes tidak hanya menjemput tapi juga akan mengantar para pasien yang sudah selesai menjalani isolasi di Badiklat.
Kapolres Purworejo, AKBP Fahrurozi yang dihubungi mengatakan bahwa, pihaknya tetap akan mengupayakan agar warga mau isolasi di tempat isoter milik Pemkab. "Meskipun sudah level 3, kami tetap akan semaksimal mungkin memisahkan yang sehat dan sakit dengan menempatkan pasien di isoter yang sudah disiapkan oleh Pemda," kata Kapolres, Selasa (7/9).
Dua penghuni isoter, Wanda (20) dan adiknya, Bibit (14), saat ditemui di pusat isoter justru mengaku senang menempati isoter di Badiklat Kutoarjo. "Betah di sini banyak temannya, ada bapak-bapak dan ibu-ibu. Wifi juga ada, komplit. Dapat makan tiga kali sehari, snack dua kali. Kalau di sini kan tidak takut akan menulari lainnya," kata Wanda, mahasiswi Universitas Mercu Buana DIY ini.
Wanda menambahkan, ia tidak tahu dari mana terpapar virus corona, karena selama PPKM ia dan keluarganya patuh di rumah saja.
Hingga saat ini, petugas gencar menjemput warga yang isoman di rumah tak representatif untuk dibawa ke isoter milik Pemkab Purworejo. Diharapkan, kerja sama semua pihak agar Purworejo turun ke level 2 dan segera menjadi zona hijau.