Jakarta, Gatra.com - Direktur Bio Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM Adriah Feby Misnah menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan tes ground run pengujian bahan i bahan bakar bioavtur J2.4 yang dilakukan oleh tim penguji pesawat dari PT Dirgantara Indonesia (Persero).
"Pertama-tama kami mengucapkan selamat dan apresiasi kepada Tim Katalis Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Pertamina yang telah berhasil memproduksi katalis yang dapat mendukung konversi Produk Minyak Sawit menjadi BBN (bahan bakar nabati). Selamat dan apresiasi kepada Kilang Pertamina Indonesia yang telah dapat memproduksi campuran bioavtur 2,4 % (J2.4) dan selamat dan apresiasi kami berikan kepada Tim Uji Terbang ITB yang telah berhasil melaksanaan pengujian J2,4 di mesin pesawat terbang, baik secara statis maupun pada uji terbang ini," ujar Adriah dalam keterangannya (07/09).
Adriah menungkapkan bahwa langkah pengkonversian Produk Minyak Sawit menjadi BBN merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memaksimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan, dalam bauran energi nasional sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Energi Nasional.
Adapun implementasi Bioavtur ini menurut Feby akan berdampak positif dalam pencapaian kontribusi EBT, di mana dalam Kebijakan Energi Nasional telah ditetapkan target pemanfaatan energi baru terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.
"Sesuai dengan komitmen Indonesia dalam COP ke 21 di Paris, Perancis, telah menargetkan penurunan emisi sebesar 29% pada tahun 2030, termasuk di dalamnya adalah kontribusi dari sektor energi dan transportasi," lanjutnya.
Adriah menuturkan pemanfaatan Bioavtur harus segera diaplikasikan terutama untuk penerbangan internasional yang telah mensyaratkan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel) dalam dalam rangka penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
"Untuk itu, Ditjen EBTKE berkomitmen mendukung keberlanjutan pengujian Bioavtur serta pembahasan roadmap Bioavtur melalui fasilitasi dan koordinasi dengan Kementerian, Lembaga dan stakeholder terkait." katanya.