Home Teknologi Retrofit Alutsista Harus Dikerjakan Pihak Berpengalaman

Retrofit Alutsista Harus Dikerjakan Pihak Berpengalaman

Jakarta, Gatra.com – Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, mengatakan, modernisasi alutsista harus dikerjakan oleh mitra kerja yang berpengalaman agar hasilnya maksimal dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan di masa mendatang.

"Mitra kerja harus memiliki pengalaman dan perencanaan yang terukur serta telah dikomunikasikan dengan pengguna dari TNI," kata Jerry kepada wartawan pada Senin (6/9).

Karena itu, lanjut dia, Menteri Pertahanan (Menhan) terus mewanti-wanti jajarannya agar serius dalam memodernisasi alutsista demi mewujudkan Indonesia memiliki sistem persenjataan yang kuat dan disegani.

Salah satu alutsista yang menjadi perhatian Jerry, yakni tank AMX-13 yang dioperasikan oleh TNI AD sejak awal tahun 1960, mengingat tank yang dibeli dari Peracis ini usianya sudah relatif lama. Perlu langkah realistis untuk memodernisasi tank tersebut.

Menurutnya, tank AMX 13 yang digunakan Pusat Kesenjataan Kavelri TNI AD yang tersebar di beberapa Kodam tesebut setidaknya dapat dipergunakan sampai dengan 15 tahun ke depan serta memiliki daya jelajah dan manuver darat yang optimal setelah diretrofit dan modernisasi.

"Selain itu, modernisasi tank AMX 13 juga mampu melaksanakan perang modern siang atau malam serta dapat mengantisipasi serangan darat dan udara," ujarnya.

Ia berpendapat bahwa modernisasi atau retrofit tank AMX 13 sulit terpenuhi bila dikerjakan oleh perusahaan dari negara dari Eropa Tengah seperti Excalibur Army dari Ceko, mengingat tank tersebut mempunyai design dan tehnologi dari Eropa Barat, seperti Perancis dan Belgia.

"Negara Ceko melalui perusahaan Excalibur Army sudah sejak lama memiliki industri pertahanan yang cukup baik, tetapi belum pernah satu kali pun mengerjakan retrofit tank AMX 13, " katanya.

Terlebih, ujar peneliti kebijakan publik dan politik Amerika ini, sampai saat ini belum ada satu negara pemakai tank AMX 13, di antaranya Meksiko, Argentina, Venezuela, Maroko, dan Singapura yang mempercayakan untuk modernisasi tank tersebut kepada Excalibur Army.

Menurutnya, karena belum berpengalaman, wajar bila Excalibur Army belum memiliki pemahaman tehnis yang dalam soal otomotif, senjata, dan alat komunikasi untuk konsep retrofit tank AMX 13 yang telah dipergunakan oleh TNI AD.

Ia mengingatkan bahwa retrofit bukan merupakan ajang uji coba karena berisiko tinggi pada kesiapan dan modernisasi alutsita yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selain itu, ini menyangkut anggaran yang sangat besar dan biaya perawatan di masa mendatang.

Menurutnya, risiko lainnya adalah soal potensi terjadi kecelakaan yang mengancam keamanan, keselamatan, yang dapat berakibat hilangnya nyawa prajurit TNI.

"Sudah cukup kita kehilangan nyawa prajurit prajurit TNI kita di kecelakaan heli MI 17 di Kendal Jawa Tengah dan terakhir tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di laut Bali," katanya.

Bukan hanya dikerjakan oleh pihak yang berpengalaman, ia juga mengingatkan agar prosesnya dilakukan secara transparan dan akuntabel di Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemhan). Ini agar tidak menjadi temuan di masa mendatang.

1026