Home Kesehatan Ribuan Siswa dan Guru di Banjarnegara Bakal Mudah Periksa Kesehatan

Ribuan Siswa dan Guru di Banjarnegara Bakal Mudah Periksa Kesehatan

Banyumas, Gatra.com – Sebanyak 45 ribu siswa dan 1.000 pegawai di bawah naungan Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Banjarnegara bakal mendapatkan kemudahan pemeriksaan kesehatan, menggunakan program modern. Program ini bernama Digidoc.

Program Digidoc salah satunya bertujuan memudahkan pasien tanpa bertemu langsung dengan tenaga medis, dokter dan perawat. Program di Kantor Kemenag Banjarnegara ini disupport penuh oleh RS Islam Banjarnegara.

Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Banjaregara, Agus Suryo Suripto mengatakan, program pemeriksaan bagi tenaga dan siswa tersebut merupakan tindak lanjut kerja sama antara Kemenag dengan RS Islam Banjarnegara.

"Kita sudah membuat program larasati dengan RS Islam Banjarnegara, nah untuk program RMC (Remote Medical Consultant)ini salah satu follow upnua. Kita memiliki 900 an guru dan sekitar 100 tenaga lainnya, serta 45.000 siswa di Banjarnegara yang secara bertahap akan kita ikutsertakan dalam program tersebut," kata Agus Suryo, Senin (6/9).

Suryo mengatakan dengan banyaknya jumlah tersebut, pihaknya akan melakukan program berkelanjutan. Ia berharap metode baru tersebut mampu membantu keluarga besar Kemenag.

Dengan metode RMC ini karyawan maupun siswa bisa dengan leluasa melakukan pemeriksaan medis tanpa harus ke dokter dan bertemu tatap muka dengan tenaga medis lainnya. "Kita mencari yang simple, mudah dan tujuannya tetap dapat. Sangat efektif ini kalau kita lihat," ucapnya, di sela kegiatan pemberian imun booster bagi tenaga di naungan Kemenag Banjarnegara.

Sementara, Direktur RS Islam Banjarnegara dr Agus Ujianto mengatakan, pihaknya terus menyelaraskan program kerja sama dan peningkatannya. Terkait Digidoc, program dari Korea tersebut pihaknya benar-benar mengurangi kontak fisik antara pasien dengan tenaga medis.

"Dengan alat dan aplikasi yang bisa dioperasikan perawat arau dokter ini sesungguhnya sangat mengurangi kontak fisik. Tetapi dojter tidak lepas tangan, justru dengan alat tersebut dojter dan lainnya terbantu," jelas Agus.

Chief Operating Oficer PT Gobin International Indonesia dr Alvin Henri mengatakan, pihaknya sebagai penyedia teknologi kesehatan, secara teknis RMC mesin merupakan mesin yang bisa digunakan untuk chekup oleh tenaga media non medis. Untuk menggunakan jasa layanan hasil pemeriksaan bisa dilihat melalui aplikasi beserta interpretasi.

"Contohnya jika pasien obesitas, maka disarankan oleh mesin untuk tidak makan larangannya dan disarankan untuk program program kesehatan lainnya. Tetapi meain ini tidak memberikan diagnosa. Karena diagnosa sepenuhnya milik dokter," kata Alvin.

Dengan RMC ini pasien akan mawas diri, karena banyak dukungan informasi. Ia menambahkan, dari RMC akan dikembangkan dengan program lainnya, seperti pemeriksaan darah dan lainnya. “Di mana mendapatkan hasil cukup 3 menit saja,” imbuhnya.

Sementara, untuk Kabupaten Banjarnegara sesuai demografis dan jumlah penduduk seerta jumlah dokter yang hanya sekitar 180-an maka Banjarnegara membutuhkan alat dan program Digidoc. Pada akhir 2021 pihaknya akan mengirim 100 alat ke Banjarnegara. Sementara saat ini masih baru membawa beberapa alat saja.


 

1387