Pekalongan, Gatra.com - Sekolah di Kota Pekalongan, Jawa Tengah mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas, Senin (6/9). Sejumlah siswa didapati tidak memakai seragam saat mengikuti PTM pada hari pertama.
Hal itu antara lain dijumpai dalam PTM yang digelar di SMPN 1 Kota Pekalongan. Mayoritas siswa kelas 7 tampak belum memakai seragam sekolah. Mereka mengikuti pembelajaran dengan memakai pakaian bebas.
Kepala SMPN 1 Nur Laila Ana mengakui tak semua siswa yang mengikuti PTM memakai seragam sekolah. Hal ini karena belum semua siswa sudah membeli seragam sekolah.
“Sebagian besar yang belum berseragam sekolah adalah kelas 7 yang merupakan siswa baru. Sebagian orang tuanya belum membelikan seragam sekolah, jadi mereka masih mengenakkan pakaian bebas," katanya, Senin (6/9).
Nur mengatakan, sekolah tak mempermasalahkan hal itu. Sebab yang terpenting adalah siswa bisa mengikuti PTM terlebih dahulu dan proses pembelajaran bisa berjalan lancar dan menerapkan protokol kesehatan.
"Sekolah tidak masalah,yang penting mereka bersemangat PTM terlebih dahulu. Nanti sambil berjalan setidaknya orang tua tetap kami himbau untuk bisa membelikan seragam sekolah bagi anaknya. Namun apabila dijumpai ada orang tua yang tidak mampu sama sekali untuk membelikan seragam, maka sekolah siap mencarikan solusi," ujarnya.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Slamet Mulyadi mengatakan, berdasarkan pemantauan, tidak ada persoalan krusial dalam pelaksanaan PTM terbatas di hari pertama. Guru maupun siswa telah mematuhi protokol kesehatan dan didukung sarana pra sarana pendukung.
"Kalau pemakaian seragam sekolah, memang masih ada beberapa siswa yang belum mengenakan seragam sekolah. Kami maklumi, apalagi pertumbuhan anak-anak remaja dengan waktu selama masa pandemi hampir 1,5 tahun mereka belajar hanya dari rumah,mungkin sebagian dari seragam sekolah mereka kekecilan," ujarnya.
Menurut Slamet, Dinas Pendidikan bersama tim pengawas akan melakukan evaluasi pelaksanaan PTM dalam waktu 14 hari mendatang. Dia berharap selama PTM terbatas bisa berjalan dengan lancar dan aman dari penularan virus Covid-19.
"Evaluasi tetap kami lakukan sesuai standar terkait dengan sarpras, metode pembelajaran,dan sebagainya. PTM ini memang bagus untuk mengurangi learning loss, dalam arti, minat pembelajaran siswa semakin berkurang karena kurangnya interaksi antara siswa dengan pendidik," ujarnya.