Jakarta, Gatra.com- Memperingati Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) pada 4 September, PT PELNI (Persero) bertransformasi untuk mendukung digitalisasi 4.0. Vice President Pemasaran Angkutan Penumpang PT PELNI (Persero) Sukendra menuturkan, telah meluncurkan e-tiket di 10 terminal pelabuhan di wilayah Medan, Batam, Tanjung Balai Sumatra Utara, Tanjung Priok Jakarta Utara, Tanjung Pinang Riau, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Baubau Sulawesi Tenggara.
“Tiket sudah berbentuk kode yang nantinya ditukar dengan informasi boarding yang ber-barcode. Dari 10 titik, nanti bertambah lagi di beberapa pelabuhan. Ini tergantung infrastruktur di setiap pelabuhan,” katanya, Sabtu (04/08/2021).
Prosesnya, masyarakat yang memesan tiket melalui online, akan mendapatkan kode booking. Setelah itu, kode ini terkoneksi dengan vending machine untuk menghasilkan boarding pass. Saat memasuki kapal, petugas mencocokkan boarding pass dengan nama.
“Terakhir kami sedang proses tiket dengan menggunakan barcode sehingga orang tidak perlu memegang tiket. Check ini, scan barcode di darat maupun di atas kapal. Pelayanan digital semua yang kita jalankan. Tidak ada lagi penumpang hilang tiketnya. Kita sudah mulai minimalisir,” tuturnya.
Maskapai pelayaran Indonesia tersebut terus mengembangkan fasilitas digital dalam hal pelayanan penumpang. Contohnya, tengah dikembangkan aplikasi untuk pemesanan makanan dan minuman.
“Dalam satu tahun sudah ada program baru, kami harus terus mengikuti. Layanan penumpang, agak besar. Di deck, kalau mau beli makanan ringan kadang jalan ke belakang kafe kami. Nantinya, layanan penumpang, kita open di atas kapal. Jadi penumpang bisa pesan makanan dan minuman melalui aplikasi, tanpa perlu jalan jauh,” katanya.
Untuk memudahkan transportasi penumpang menuju pelabuhan, PT PELNI (Persero) juga sedang berupaya menjalin kerja sama dengan penyedia transportasi. Jadi, penumpang tidak perlu khawatir apabila mendapatkan jadwal keberangkatan atau kepulangan pada tengah malam.
Tetap Menjaga Protokol Kesehatan
PT PELNI (Persero) juga tetap mematuhi kebijakan pemerintah untuk memberlakukan persyaratan vaksinasi, tes PCR, dan rapid antigen. Kemudian memberlakukan penerapan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Terakhir kami connect Peduli Lindungi, penumpang yang sudah vaksin, akan ter-connect dengan sistem kami. Penumpang yang akan naik di atas kapal, sudah vaksin. Kalau tidak vaksin tidak akan lanjut ke booking,” ujarnya.
Pengecualian diberlakukan bagi penyintas COVID-19 yang belum dapat vaksin. Meski begitu, mereka harus membawa surat keterangan dari dokter.