Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo menyambut baik peluncuran Indonesia-Uni Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) yang telah dilakukan kedua negara Kamis (2/9) kemarin di Bogor, Jawa Barat.
Hal tersebut diungkapkan Presiden ketika menerima kunjungan kehormatan dari Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, (3/09).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden dalam pertemuan menjelaskan bahwa kunjungan dari Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri Persatuan Emirat Arab ini memberikan nilai strategis dan mencerminkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan perdagangan dalam rangka pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Di dalam pertemuan tadi Presiden menyampaikan, menyambut baik dilakukannya peluncuran perundingan Indonesia-UAE CEPA dan sudah putaran pertama perundingan," ujar Menlu.
Presiden mengharapkan agar perundingan ini dapat diselesaikan kurang dari satu tahun, sehingga dalam beberapa bulan ke depan akan dapat diperoleh hasil perundingan mencapai progres yang cukup signifikan.
Selain itu, Presiden turut menyampaikan bahwa sejauh ini perdagangan antara Indonesia dan UAE masih dapat ditingkatkan lebih luas lagi karena angka perdagangan baru mencapai US$2,9 miliar.
"Dengan CEPA nantinya Presiden mengharapkan paling tidak dapat dilakukan kenaikan perdagangan 2-3 kali lipatnya. Selain masalah perdagangan tentunya CEPA ini akan juga memberikan fasilitasi untuk peningkatan kerja sama investasi. Sekali lagi kita mengharapkan agar UAE akan menjadi mitra utama bagi investasi di Indonesia," jelas Menlu.
Selain masalah infrastruktur, Presiden berharap agar UAE dapat berinvestasi di dua bidang lainnya, yakni di bidang ketahanan kesehatan dan di bidang ekonomi hijau dan berkelanjutan. Presiden berharap agar terjadi kemajuan yang signifikan terhadap kerja sama Indonesia-UAE untuk Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.
"Presiden juga menyampaikan penghargaan atas dukungan UAE terhadap Indonesia selama pandemi di antaranya berupa sumbangan 750 ribu dosis vaksin Sinopharm. Ke depan, isu kerja sama dalam konteks kesehatan ini sekali lagi akan menjadi salah satu prioritas kerja sama antara kedua negara," ungkapnya.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut bahwa perjanjian perdagangan ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan bagian dari anjungan atau jendela Indonesia untuk menjual ekspor ke negara-negara tujuan lain non-tradisional seperti di Afrika dan di jazirah Arab.
"Ini merupakan janji kita berdua antara saya dan Menteri Perdagangan di United Arab Emirates bahwa kita akan menyelesaikan ini berbasis dengan suatu persahabatan, mencari pertemanan baru, dan mencari bisnis dan dagangan baru kepada dua negara," ujar Mendag.
Peluncuran Perundingan IUAE-CEPA diwujudkan melalui penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launching of Negotiation for IUAE-CEPA. Peluncuran ini sekaligus menandai dimulainya perundingan putaran pertama IUAE-CEPA yang dilaksanakan pada 2-4 September 2021.
Sebelumnya, kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi melalui IUAE-CEPA dicapai dalam pertemuan Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dengan Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri Persatuan Emirat Arab, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, pada 8 April 2021 dan 30 Maret 2021 lalu.