Tokyo, Gatra.com - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga akan mengundurkan diri bulan ini. Langkah itu membuka lebar terjadinya pemilihan presiden Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang.
Pengunduran diri itu juga karena merosotnya tingkat kepercayaan publik terhadap kabinet Suga - turun ke level terendah 34% dalam jajak pendapat Nikkei terbaru – yang dikhawatirkan bakal meluas di partai, sehingga jadi ancaman dalam pemilihan majelis rendah, jika tanpa perubahan perdana menteri.
Dikutip Nikkei Asia, Jumat (3/9), Suga telah merencanakan untuk merombak eksekutif partai seperti mengganti Sekretaris Jenderal Toshihiro Nikai pada Senin depan, dan melakukan pemilihan umum dengan mengganti orang baru.
Namun, Suga pada hari Jumat justru mengatakan kepada eksekutif partai, bahwa dia akan menarik rencana perombakan itu dan justru tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan berikutnya.
Dia menekankan bahwa akan berkonsentrasi memerangi COVID-19.
"Energi dalam jumlah besar diperlukan ketika mempertimbangkan langkah-langkah COVID dan kampanye pemilihan," katanya kepada wartawan. "Itu sulit untuk mengelola keduanya," tambahnya.
Keputusan Suga untuk tidak mencalonkan diri lagi, --hanya bertahan sebagai Perdana Menteri sekitar setahun, pasca pengunduran diri PM Shinzo Abe pada September lalu, dengan alasan kesehatan yang buruk, menimbulkan spekulasi penggantinya.
Di Partai Suga, LDP berencana untuk memulai kampanye presiden pada 17 September mendatang dan memberikan suara pada 29 September. Itu artinya, akan mengangkat pemimpin baru untuk menghadapi pemilihan majelis rendah yang diharapkan berlangsung pada Oktober atau November.
Pesaing Suga saat ini adalah Fumio Kishida, mantan kepala kebijakan LDP yang telah mengumumkan bahwa dia akan mencalonkan diri, dan mantan Menteri Dalam Negeri Sanae Takaichi, yang dilaporkan juga menginginkan jabatan PM. Kandidat lain masih bisa muncul pasca pengunduran diri Suga.
Politisi yang cukup berpengaruh diantaranya Menteri Reformasi Peraturan Taro Kono dan mantan Sekretaris Jenderal partai Shigeru Ishiba, yang populer dalam jajak pendapat tentang presiden berikutnya.
Sejumlah sumber menyebut semula Suga merencanakan akan membubarkan parlemen pada pertengahan September mendatang. Namun itu dikesampingkan, justru dia mengundurkan diri.
Suga telah membentuk pemerintahannya September lalu dengan dukungan lima faksi LDP. Tapi kali ini, harapannya adalah bahwa dia hanya akan mendapat dukungan dari faksi Nikai dan satu faksi lainnya dalam pemilihan presiden. Menghadapi perjuangan berat untuk mempertahankan kedudukannya.
Jepang menghadapi serangan pandemi COVID-19 yang meruntuhkan sendiri perekonomian.
Di Tokyo, saham berjangka naik tajam setelah berita Suga akan mengundurkan diri. Nikkei Stock Average juga melonjak, pada satu titik naik lebih dari 500 poin, atau 1,8%, ke level intra-hari tertinggi dalam lebih dari dua bulan.