Jakarta, Gatra.com- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengucapkan syukur dan bangga atas program pembangunan budidaya udang berbasis kawasan atau shrimp estate pada tahun 2022 di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Program ini diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.
"Insya Allah Kabupaten Kebumen mendapatkan program yang penuh keberkahan untuk masyarakat Kabupaten Kebumen shrimp estate atau kawasan udang. Ini hal yang cukup membanggakan bagi kami," via Zoom dalam acara Bincang Bahari edisi ke-7 bertajuk "Terobosan Kuasai Pasar Udang Dunia", yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Kamis, (2/9).
Sementara itu Arif mengungkapkan gambaran umum di kabupatennya, di mana pantai di Kabupaten Kebumen memiliki panjang pantai kurang lebih 57,5 kilometer dan terdapat tambak-tambak rakyat. Adapun di kabupaten tersebut juga memiliki konservasi atau penangkaran penyu, yang menunjukkan ekosistem di Kabupaten Kebumen khususnya di pantainya masih cukup baik.
Ia mengatakan di sana juga ada benur-benur yang masih dapat berkembang dengan baik. "Jadi secara ekologi, di daerah pesisir pantai Kebumen ini insya Allah masih cukup sehat," ungkap Arif.
Kemudian ia mengatakan di kabupaten tersebut terdapat pengembangan tunnel garam. Di mana di dalamnya ada garam konsumsi dan garam untuk kebutuhan khusus seperti spa. Produksi garam di sana kurang lebih mencapai 152,95 ton dan garamnya tampak sangat putih karena terawat dengan baik dan tertutup.
Soal perikanan tangkap dari laut di Kabupaten Kebumen, kata Arif, mayoritas menggunakan perahu-perahu nelayan yang kecil. Meski demikian, hal itu masih mampu menghasilkan 9.068 ton per tahun. Serta mereka juga mengembangkan budidaya ikan di darat sekitar 3.139,3 ton per tahun. "Ya jadi dari darat, kemudian budidaya ada, ikan yang ada di laut juga ada," ujarnya.
Adapun Arif mengatakan mereka memiliki potensi luas lahan yang cukup panjang yakni kurang lebih 350 hektar. "Insya Allah ini bisa dimanfaatkan," ucapnya. Sebelumnya, tutur Arif, mereka juga mempelajari untuk meningkatkan pendapatan para petambak. Mereka belajar ke beberapa tempat dan salah satunya di Bengkulu, di sana mereka melihat ternyata dari 1 hektar dapat menghasilkan 40 ton.
Sedangkan di Kabupaten Kebumen itu sendiri, ujarnya, kondisinya saat ini cukup memprihatinkan. Dalam 1 hektar saja, hanya mampu menghasilkan 7-8 ton. "Nah ini cukup jauh," kata Arif.
"Insya Allah dengan adanya kawasan udang ini, kesejahteraan masyarakat juga akan kita dapatkan, perekonomian di daerah akan meningkat dan pastinya PAD [Pendapatan Asli Daerah] daripada Kabupaten Kebumen pun akan meningkat," imbuhnya.