Jakarta, Gatra.com – Pada Kongres European Society of Cardiology (ESC) 2021, untuk pertama kalinya mempresentasikan pedoman terbaru terkait gagal jantung akut dan kronis. Dengan secara eksplisit mencakup kondisi perburukan gagal jantung, selanjutnya Vericiguat direkomendasikan untuk terapi gagal jantung pada populasi pasien yang berisiko mengalami peningkatan gejala dan telah dirawat berulangkali di rumah sakit.
Dilansir dari siaran pers yang diterima Gatra.com pada Rabu (1/9), pedoman tersebut menyatakan bahwa pengobatan dengan Vericiguat dapat dipertimbangkan terhadap pasien dengan New York Heart Association (NYHA) Kelas II-IV yang telah mengalami perburukan gagal jantung, meskipun telah diobati dengan Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) 1 inhibitor atau Angiotensin Receptor Neprilysin Inhibitor (ARNI), beta-bloker dan Mineralocorticoid Receptor Antagonist (MRA) untuk mengurangi risiko kematian kardiovaskular atau rawat inap terkait gagal jantung.
"Pengakuan formal dari perburukan gagal jantung dan dimasukkannya terapi ini dalam pedoman penting ini, menandai titik balik pengobatan bagi populasi pasien yang sangat membutuhkan suatu hasil pengobatan yang lebih baik," kata Profesor Piotr Ponikowski, Director of the Institute for Heart Diseases, Wroclaw Medical University.
"Pada gagal jantung, kronis bukan berarti stabil. Gejala dapat meningkat ke titik di mana pasien mengalami kejadian perburukan gagal jantung, yang berarti harus rawat inap atau membutuhkan diuretik intravena rawat jalan. Sekitar 56% akan kembali ke rumah sakit dalam waktu 30 hari setelah kejadian tersebut, dengan peningkatan risiko kematian kardiovaskular. Inilah mengapa pendekatan kami untuk mengelola gagal jantung harus berubah, karena kami bekerja untuk mematahkan mata rantai perkembangan penyakit yang dialami oleh banyak orang," katanya.
Perburukan gagal jantung juga telah diakui dalam Definisi Universal dan Klasifikasi Gagal Jantung tahun 2021, sebuah pernyataan konsensus yang ditulis oleh Heart Failure Society of America, the Heart Failure Association of the European Society of Cardiology, the Japanese Heart Failure Society and the Writing Committee of the Universal Definition of Heart Failure.
Dalam pernyataan ini, dicatat bahwa sangat penting untuk mengidentifikasi tahapan riwayat pasien gagal jantung serta mengenali riwayat klinis pasien (membaik versus terhenti, atau persisten versus memburuk), untuk pengobatan yang optimal, strategi mitigasi risiko residual dan diskusi yang berpusat pada pasien.
Pada bulan April tahun ini, Vericiguat yang dipasarkan dan dimasukkan dalam pedoman gagal jantung Canadian Cardiovascular Society sebagai pengobatan yang direkomendasikan untuk pasien dengan gejala perburukan gagal jantung dan rawat inap gagal jantung dalam 6 bulan terakhir.
Sampai saat ini, Vericiguat telah disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA), European Medicines Agency (EMA), dan Ministry of Health Labour and Welfare (MHLW) di Jepang di antara badan regulator lainnya di seluruh dunia.
Adapun Vericiguat sedang dikembangkan bersama dengan MSD, nama dagang Merck & Co., Inc., Kenilworth, NJ, USA. Serta Vericiguat juga belum terdaftar dan dipasarkan di Indonesia.