Jakarta, Gatra.com - PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (HSJI) baru-baru ini mengumumkan strategi pemulihan bisnis yang terdampak pandemi COVID-19. Dalam paparan publiknya, ikon properti di Indonesia itu menyebut pandemi telah menghantam banyak sektor serta menyebabkan ketidakpastian ekonomi dan gejolak pasar.
Hal itu memicu perlambatan kinerja industri hotel dan pariwisata yang terlihat pada rata-rata tingkat hunian yang turun signifikan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 terkontraksi cukup dalam. Pada tahun 2020, Indonesia mencatat penurunan PDB sebesar -2,07%, yang sebagian besar disebabkan oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
Pada 2020, Sahid hanya mencapai 33% dari target awal disebabkan kondisi pandemi yang memengaruhi tingkat permintaan, maupun daya beli konsumen pada sektor pariwisata dan perhotelan. Guna menjawab tantangan pandemi dan menghadapi kondisi next normal atau kenormalan baru, Sahid terus berupaya meningkatkan kinerja melalui beberapa terobosan baru, seperti pemanfaatan peluang dengan meluncurkan serangkaian inovasi, produk dan layanan.
Wakil Presiden Direktur HSJI, Ratri S. Wakeling mengatakan, pada Kuartal I sebelum pandemi COVID-19, Sahid memiliki pertumbuhan kinerja yang cukup kuat. “Meski pandemi masih berlangsung, kami optimis mampu bangkit dan akan segera beradaptasi dengan berbagai situasi dan tantangan baru sekaligus membangun ketangguhan bisnis melalui berbagai inovasi,” ujar Ratri dalam keterangan resmi yang diterima Gatra.com, Rabu (1/9).
Dalam paparannya ke publik, manajemen Sahid juga menjelaskan, performa Perseroan perlahan pulih selama semester pertama 2021. Di kuartal kedua, rata-rata harga kamar hanya terpaut 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, pendapatan per jumlah kamar tersedia (RevPar) di kuartal kedua 2021 mengalami kenaikan menjadi Rp250.666, meningkat 63%, suatu tingkat yang lebih tinggi dari era pra-pandemi.
“Pemulihan profitabilitas merupakan fokus utama bagi Sahid di mana manajemen akan mempertahankan EBITDA di atas 33%, kami berharap dapat mempertahankan growth trajectory saat ini dan menutup 2021 dengan pertumbuhan pendapatan 51% lebih kuat dibandingkan dengan periode 2020,” kata Ratri.
Selain itu, unit usaha Sahid Hotels & Resorts juga mengumumkan penambahan pengelolaan satu hotel baru ke portfolio, yaitu The Allure Villas Pangandaran managed by Sahid, dengan konsep luxury villas untuk liburan keluarga bersifat outdoors, active dan private, yang akan diluncurkan di Q4 2021. Berkolaborasi dengan berbagai maskapai penerbangan, Sahid Hotels & Resorts juga akan meluncurkan berbagai promosi menarik bundling Fly & Stay.
Sahid berkomitmen membawa misi manajemen kelangsungan usaha (Business Continuity Management) untuk mendorong kemajuan (empower progress). “Dengan fondasi kuat yang akan kami bangun di 2021 dan dengan terjadinya pelonggaran pembatasan sosial, kami optimis pemulihan akan mulai terjadi di 2022, kami percaya bahwa Sahid mampu bangkit dan akan segera beradaptasi dengan berbagai situasi dan tantangan baru sekaligus membangun ketangguhan bisnis melalui berbagai inovasi,” ungkapnya.
Sejumlah keberhasilan tersebut, lanjutnya, disebabkan perusahaan memiliki konsep yang dinamai TANGGUH dalam bidang Governance, Risk, and Compliance. TANGGUH melakukan berbagai inovasi produk dan digitalisasi layanan dan TANGGUH dalam menjaga profitabilitas.
Strategi pemulihan ekonomi yang diusung Sahid, berfokus pada empat pilar utama yang dinamakan #SahidTangguh. Pilar tersebut meliputi empat (4) hal, yakni: inovasi produk, perbaikan berkelanjutan, optimalisasi pelayanan, dan ketahanan lingkungan.
1. TANGGUH dalam Inovasi Produk
Sahid akan melakukan terobosan melalui optimalisasi pendapatan per meter persegi. Sahid melakukan perluasan income stream dari yang sebelumnya hanya berfokus pada akomodasi dan F&B, saat ini kami melakukan inovasi fungsi ruang dan membuka kolaborasi dengan pihak ketiga untuk membuat optimalisasi penggunaan ruangan di properti-properti kami. Pada Semester dua di 2021 kami akan luncurkan empat inisiatif utama yang meliputi: Outdoor/rooftop private event space (Rimbun), penyediaan ruang bagi content creators (Creators Hub), hunian co-living (Ikigai Residence), dan RR Chocolate yang merupakan destinasi kulinari luxury chocolate terbaru di Jakarta.
2. TANGGUH dalam Perbaikan
Sahid akan berfokus pada peningkatan kualitas aset berkelanjutan. Selama 18 bulan terakhir, perusahaan telah melanjutkan program upgrade dan renovasi aset. Program itu termasuk renovasi 140 kamar tamu superior, renovasi grand ballroom Puri Agung kami dengan interior dan fasilitas yang baru, serta melakukan renovasi kafe teras Arkopilago.
3. TANGGUH dalam Pelayanan Optimal
Dalam pilar ini fokus perusahaan, yakni melakukan terobosan digitalisasi layanan. Hal itu dilakukan untuk menanggapi keresahan utama dari masyarakat. Sahid terus melakukan peningkatan layanan dan beralih ke next normal dimana kebersihan dan interaksi nirsentuh menjadi prioritas melalui solusi e-Concierge. Dengan menggunakan aplikasi seluler ini, para tamu akan dapat memesan layanan di hotel secara contactless.
4. TANGGUH dalam Kontribusi Keberlanjutan
Fokus perusahaan yakni terus membuka jalan menuju Net Zero Carbon Hotel. Selama beberapa tahun terakhir, perusahaan telah bertransisi ke peralatan inti rendah emisi, meningkatkan kontrol dan pemantauan untuk mengurangi konsumsi sumber daya (air, gas, listrik), mengurangi penggunaan plastik dan menjajaki penggunaan kemasan makanan (reusable) yang dapat digunakan sambil tetap menjaga kehigienisan dan kenyamanan pelayanan.