Home Milenial Raut Ceria Peserta Didik, Meski Terbatas

Raut Ceria Peserta Didik, Meski Terbatas

Jakarta, Gatra.com – Meski sebelumnya sempat diminta oleh sebagian besar orang tua dan wali murid untuk dilaksanakan tidak tepat pukul 07.00 pagi, namun pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di SDN Kalibata 01, Jakarta Selatan yang pertama kali dilakukan pada Senin (30/08) lalu itu akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal.

Pasalnya, saat pertemuan daring lewat zoom meeting, orang tua dan wali murid meminta untuk diundur waktu pelaksanaan pembelajaran. Penyebabnya, anak-anak terbiasa bangun siang akibat penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang hampir dua tahun ini mereka lakukan.

Namun, diungkapkan Kepala Sekolah SDN Kalibata 01, Catur Subekti kepada Gatra.com, pada Rabu (10/09) siang, antusias peserta didiknya di luar dugaan. “Kebanyakan pada datang sebelum jam 8, karena mereka sangat antusias dan ada yang bilang ‘Pak saya sudah bangun dari jam 5,” ungkap Catur.

Soal penerapan protokol kesehatan (prokes) kepada peserta didik, meski masih anak-anak, Catur tak mengkhawatirkan penerapan prokes. Ia menilai, peserta didiknya sudah sangat paham prokes.

Terkait pembatasan pelaksanaan PTM, sistem masuk dan pulang siswa pun di atur sedemikian rupa. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan dan kerumunan. “Pada jam pulang anak-anak di panggil satu-satu, ketika wali murid sudah menjemput baru mereka bisa pulang,” kata Catur.

Sedangkan, jika belum juga dijemput oleh orang tua atau wali muridnya, siswa di minta untuk menunggu terlebih dahulu. Untuk menghindari kerumunan, orang tua siswa juga tak diperkenankan untuk mengantar atau menjemput anaknya masuk ke dalam sekolah, hanya sebatas di luar pagar.

Catur menilai, terjadi banyak perbedaan mencolok dari pelaksanaann PTM dan PJJ. Menurutnya, perbedaan belajar sistem daring daya serap belajar peserta didik menjadi sangat berkurang.

Untuk itu, Catur berharap, pada semester selanjutanya proses pembelajaran bisa normal kembali. Sebab, dari PTM terbatas ini, penerapan pembelajaran hanya bisa dilaksanakan dua kelas dari tiap jenjang pendidikan dasar. “Mungkin besok (semester selanjutnya) bisa enam kelas, meski masih dibagi perharinya,” ujarnya.

Terkait PTM ini, Catur menekankan, jika orang tua siswa masih merasa khawatir untuk anaknya mengikuti PTM, pihaknya mengizinkan untuk tetap melakukan PJJ. “Untuk mata pelajaran hanya 1-2 mata pelajaran setiap hari dan hanya mata pelajaran yang esensial, seperti Matematika, IPA, dan Bahasa,” kata Catur.

482