Banyumas, Gatra.com – Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen Zubair gencar mendorong vaksinasi di pesantren. Salah satunya di di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (31/8).
Dua pesantren tersebut yakni, Ponpes At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia dan Ponpes Miftahul Huda. Di dua pesantren ini total sebanyak 1.000 dosis disuntikkan kepada santri dan warga pesantren. Masing-masing mendapatkan kuota sebanyak 500 dosis.
Wagub Taj Yasin mengatakan, vaksinasi santri merupakan bagian dari persiapan pembelajaran tatap muka (PTM). Terlebih, sebelumnya uji coba PTM sudah dilakukan di beberapa wilayah di Jawa Tengah.
"Vaksinasi pesantren ini memang bagian dari persiapan ke sana (PTM). Karena, beberapa sudah mulai diperbolehkan dan uji coba. Makanya, kita persiapkan," ucap dia, dalam keterangannya, Selasa malam.
Gus Yasin yang juga Panglima Santri Gayeng Nusantara itu menyebut sudah ada sekitar 5.000 santri dengan 10-11 pesantren yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Merujuk pada arahan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, diharapkan vaksin sudah merata hingga akhir 2021.
Sementara, Pengasuh Ponpes At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia Kebasen, KH Zuhrul Anam Hisyam berterimakasih atas program vaksin untuk santri tersebut. Gus Anam berharap, bisa segera disusul realisasi kekurangan dosis. Mengingat, pesantrennya ada sekitar 2.300 santri, sementara kuota baru 500 dosis. "Semoga dengan vaksin ini, sekolah bisa kembali tatap muka. Santri bisa ngaji tanpa rasa was-was," harap Gus Anam.
Sebelumnya, Wagub Taj Yasin juga sempat memantau vaksinasi santri dan warga di Ponpes Tanbihul Ghofiliin Mantrianom, Banjarnegara, Jawa Tengah. "Terima kasih adik-adik santri yang sudah mengikuti program vaksinasi ini. Juga kepada tokoh lintas agama yang sangat membantu program ini," sebut wagub.
Putra KH Maimoen Zubair ini juga kembali mengingatkan betapa pentingnya mengikuti vaksinasi ini. Dirinya berkisah, saat dalam perjalanan, ia dilapori adik iparnya di Kediri sedang terpapar Covid-19, dengan gejala sedang. Namun adiknya yang sudah divaksin hampir tidak ada gejala.
"Yang menarik, adik saya bercerita kalau yang sudah divaksin safety-nya lebih tinggi. Suaminya sudah divaksin, dan adik ipar saya belum, dan gejalanya banyak, batuk pilek, pusing. Kami minta manfaatkan kesempatan vaksin ini. Juga tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan baik," katanya.