Jakarta, Gatra.com – Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Asfinawati, mengungkapkan bahwa rezim otoriter tak akan senang dengan kebebasan, tak terkecuali kebebasan akademik.
“Kalau menurut saya rezim otoriter itu pasti tidak senang dengan kebebasan. Jangankan kebebasan berbicara, pikiran saja kita nggak bisa bebas,” ujar Asfinawati dalam sebuah webinar yang digelar oleh LP3ES pada Selasa, (31/8/2021).
“Jadi kalau kita lihat ada pemerintah yang mengendalikan pikiran orang, dan mengenalikan kebebasan-kebebasan akademis, itu artinya pasti dia rezim otoriter, tinggal kadarnya seperti apa,” imbuh Asfinawati.
Asfinawati juga menyebut bahwa rezim otoriter tak mengenal batas zaman. Menurutnya, kecenderungan sebuah pemerintah untuk mengendalikan pikiran masyarakatnya dari waktu ke waktu akan selalu ada. Hanya saja, menurutnya, mungkin derajat otoritarianismenya berebeda-beda.
Secara lebih spesifik, Asfinawat menyinggung soal kebebasan di lingkungan akademik dan kebebasan mendapatkan informasi. Menurutnya, bentuk-bentuk kebebasan ini akan mampu memerdekakan pikiran masyarakat.
“Kalau kita banyak dapat informasi, pikiran kita pasti akan lebih merdeka. Dan justru kemerdekaan inilah yang ditakuti oleh rezim otoriter,” ujar Asfinawati.