Pekanbaru, Gatra.com - Bisa jadi 105 kepala keluarga pekebun sawit yang ada di Desa Suka Maju Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, itu menjadi orang paling beruntung di Negeri ini.
Sudahlah kebagian duit bantuan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), tanam perdana program itu, Presiden Jokowi pula yang melakukan pada 10 Mei tiga tahun lalu.
Penanaman tahap kedua, giliran Kepala Staf Presiden, Moeldoko, pula yang datang setahun kemudian. Dan..., kalau tak ada halangan, dua hari lagi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin pula yang datang memanen tanaman progam PSR itu.
"Ini keren. Presiden Jokowi yang menanam, Wapres Ma'ruf Amin yang memanen. Yang bakal dipanen Wapres ini adalah sawit di lahan penanaman tahap pertama yang luasnya mencapai 266 hektar. Rata-rata produksi tanaman program PSR ini 2,1 ton per hektar perbulan. Padahal umurnya baru 39 bulan," cerita Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung kepada Gatra.com, tadi siang.
Lelaki yang baru kemarin menyabet gelar doktor lingkungan itu menyebut, Ma'ruf tak sendirian datang ke Riau.
Lelaki 78 tahun ini bakal ditemani oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Pengarah BPDPKS, Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan Dirut BPDPKS, Eddy Abdurrachman.
Soalnya, selain panen perdana, Wapres juga bakal menengok pabrik pupuk organik dan pusat pembibitan sawit yang dikelola oleh pondok pesantren di Riau.
Ini adalah program santripreneur berbasis sawit yang dicanangkan Wapres akhir tahun lalu dan dikawal oleh Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah, Muhammad Imam Aziz.
Para tetamu kehormatan ini bakal disambut dan ditemani oleh Gubernur Riau, Syamsuar, Bupati Afrizal Sintong, perwakilan Apkasindo se-Riau dan tentunya para pekebun.
"Nanti bakal ada juga diskusi bersama Wapres. Kita akan sampaikan apa saja kendala yang dihadapi terkait percepatan PSR, lambatnya proses permohonan PSR oleh pekebun, hingga rumitnya persoalan pada klaim kawasan hutan," ujar lelaki 48 tahun ini.
Imam Aziz sendiri bilang bahwa persiapan panen perdana sudah matang lewat rapat bersama protokol Setwapres kemarin. rapat .
Sekjen DPP Apkasindo Rino Afrino bersama jajaran pengurus DPP Apkasindo dan DPW Apkasindo Riau, hadir dalam rapat itu.
"Alhamdulillah, persiapan panen perdana berjalan baik. Rapat koordinasi persiapan ini berjalan lancar berkat dukungan semua pihak, termasuk Gubernur Riau dan Bupati Rohil. Kami berharap panen perdana ini akan memicu semangat petani untuk meremajakan tanamannya dan berharap PKS Apkasindo di Centra Perkebunan PSR di Rohil segera dilaunching," ujar Rino.
Dan yang jelas kata Rino, panen perdana semacam di Rohil itu akan dilakukan di 22 wilayah DPW Apkasindo se-Nusantara. "Ini menjadi salah satu cara kita untuk menyemangati petani sawit agar bisa menjadi terdepan untuk membantu pemulihan ekonomi di masa pandemi. Petani sawit itu adalah petarung, untuk ekonomi Indonesia," katanya.
Gulat sendiri menyebut, sebenarnya ada sederet program yang sudah digagas bersama Wapres di pertemuan yang digelar di Kantor Wapres 13 Februari tahun lalu.
Sayang, pandemi covid-19 keburu beringas. Sebahagian besar program-program tadi terpaksa ditunda. "Panen perdana ini termasuk dalam program itu," ujar Auditor Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) ini.
Kebun yang bakal dipanen perdana oleh Wapres itu kata Gulat, sejak awal didampingi oleh DPD Apkasindo Rohil.
"Riau ini sangat unik. Saya bilang begitu lantaran dari 4,02 juta hektar luas kebun kelapa sawitnya, 63% nya adalah petani. Itulah makanya multiplier effectnya sangat kuat," katanya.