Karanganyar, Gatra.com - Hanya peserta didik yang sudah vaksinasi Covid-19 yang boleh mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Meski kinerja program di kalangan tersebut sangat minim.
Fakta tersebut mencuat dalam rapat koordinasi persiapan PTM yang dihadiri oleh pimpinan OPD terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), Satpol PP dan BPBD di ruang garuda kompleks Setda, Selasa (31/8).
Rapat tersebut dipimpin Sekda Sutarno.
Kepala DKK Purwati mengakui progres vaksinasi kalangan remaja berusia 12 plus lamban. Hingga Senin (30/8) tercatat vaksinasi ke remaja diikuti 3.337 orang atau 4 persen untuk dosis I. Sedangkan dosis II diikuti 1.739 orang atau 2,08 persen. Purwati mengakui vaksinasi bagi mereka yang belum masuk prioritas.
“Prioritasnya masih ke lansia dan kalangan berisiko. Belum sampai ke masyarakat umum, khususnya usia 12-14 tahun,” katanya.
Dalam konteks persiapan PTM, ia menyebut pengajar mutlak harus vaksinasi. Begitupula peserta didiknya. Ini penting untuk mendorong penyebaran Covid-19 diminimalisasi karena mereka akan menjalani KBM di satu ruangan. Mengenai belum semua remaja mendapatkan vaksin, ia menyarankan Disdikbud untuk memilih siswa. Sambil berjalan uji coba, saya akan menyiapkan logistik vaksinasi bagi kalangan tersebut.
“Kembali lagi ke persediaan vaksin. Kalau ada yang mencukupi, diupayakan vaksinasi bagi peserta didik yang ikut uji coa PTM,” katanya.
Ia menyediakan ketersediaan pilihan-pilihan selain untuk lansia dan kalangan berisiko, juga ke ibu hamil. Di kalangan ibu hamil, vaksinasi menyentuh 60 persen.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Nurini Retno Hartati membenarkan bahwa peserta uji coba PTM adalah siswa yang telah melakukan uji vaksinasi Covid-19.
“Diusahakan yang ikut uji coba itu sudah vaksinasi. Memang belum banyak yang menjalaninya. sambil jalan dulu. Mereka yang belum tetap belajar dari rumah,” jelasnya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar Bagoes Darmadi mengatakan diberi waktu tepat untuk menguji coba PTM. Selanjutnya pendampingan ke sekolah tetap melakukan proses sterilisasi. “Kita mem-backup saja Arahan pak Bupati. Terutama penyemprotan disinfektan. Secara riil, levelingnya menurun kaus harian Covid-19. Pekan depan sudah mulai. Inisiasi pembentukan satgas. Logistik penyemprotan disinfektan dari BPBD diserahkan ke sekolah. Tinggal Satgas sekolah yang melanjutkan,” katanya.