Purwokerto, Gatra.com - Setelah beberapa pekan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, akhirnya Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, turun ke Level 3. Level ini berlaku hingga 6 September 2021 mendatang.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2021, Banyumas turun ke level 3. Bersama 20 kabupaten kota lainnya di Jawa Tengah.
"Sudah turun ke Level 3," katanya melalui pesan singkat, Selasa (31/8).
Meski, dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Pendapa Si Panji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (31/8) siang, Bupati meminta aparatnya tetap menggenjot 3T (pemeriksaan, pelacakan dan perawatan).
Menurutnya, grafik kasus baru dan kasus kematian mengalami penurunan signifikan. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat ini PPKM di Banyumas kembali turun ke Level 2.
"Perhitungan kami dari beberapa parameter sudah level 2. Hanya satu parameter yang masih level 3, yaitu jumlah pasien yang dirawat, hanya selisih 11 dari parameter level 2," ujar Husein.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas Sadiyanto mengatakan, untuk pemeriksaan dini, pihaknya masih membuka tes usap antigen massal di Alun-alun Purwokerto setiap hari, kecuali hari libur. Masyarakat dapat memeriksakan kondisi kesehatannya secara gratis.
"Itu masih dibuka, yang diperiksa rata-rata 60 orang per hari. Dari hasil pemeriksaan, yang positif 1 sampai dua. Itu bisa menjadi gambaran penularan Covid-19," jelasnya.
Sadiyanto melanjutkan, untuk pasien positif yang menjalani isolasi mandiri akan dimobilisasi ke tempat isolasi terpusat milik Pemkab Banyumas. Berdasarkan data sementara, sedikitnya terdapat 150 orang pasien yang akan dipindahkan ke tempat karantina.
Berdasarkan data bulan ini hingga tanggal 29 Agustus, kasus aktif sebanyak 456. Sebanyak 272 orang isoman, 167 dirawat di RS dan 17 diisolasi terpusat. Sedangkan angka kematian tercatat sebanyak 355 kasus.
"Kalau nanti jumlahnya banyak, kami minta bantuan Dishub Banyumas untuk memfasilitasi kendaraan mobilisasi," ujarnya.