Cilacap, Gatra.com – Tanggul penahan ombak di wilayah pesisir Kemiren hingga Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah rusak dihantam gelombang pasang.
Kepala Seksi Pencegahan Bencana BPBD Cilacap Gatot Arif Widodo mengatakan, hasil pantauan ada dua titik yang kritis. Air laut sempat melimpas ke balik tanggul selama dua hari, pada pekan lalu. Selain itu, gelombang pasang juga menyebabkan abrasi parah di pantai Cilacap.
“Tanggulnya itu kan di wilayah Tegalkamulyan-Kemiren itu ada 2-3 kilometer lah. Itu sudah kita pantau terus. Memang ada dua titik yang kritis, bahasa kritis, sempat dua hari melampaui batas, dan masuk ke wilayah di balik tanggul,” kata Gatot, Senin (30/8).
Dia menjelaskan, kerusakan terjadi karena hantaman gelombang pasang seturut cuaca ekstrem pada 2021 ini. Terlebih dalam kondisi fullmoon atau purnama.
“Kalau sekarang sudah lewat fullmoon. Tapi mungkin saja akan terulang pada fullmoon berikutnya. Kita pantau terus,” ujarnya.
Dia berjanji BPBD Cilacap akan segera memperbaiki tanggul kritis tersebut, meski dengan langkah darurat. BPBD sudah mendistribusikan karung ke kecamatan dan akan segera dilakukan penambalan tanggul.
BPBD Cilacap tengah berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk mengerahkan masyarakat bergotong royong memperbaiki tanggul secara darurat. Setelah itu, penguatan kemungkinkan akan dianggarkan pada tahun berikutnya.
“Terus penanganannya, kita sedang amati dengan batimetri,” ujarnya.
Gatot menambahkan, perbaikan tanggul penahan ombak butuh dana cukup besar. Karena keterbatasan anggaran, sementara ini yang menjadi titik perhatian pemerintah adalah titik tanggul yang bersisian langsung dengan permukiman penduduk.
“Jangan sampai terjadi banjir rob besar seperti yang terjadi sekitar empat tahun lalu,” ungkapnya.