Jakarta, Gatra.com – digibank by DBS mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan (level up) kemampuan di berbagai bidang, di antaranya cara mengelola keuangan pada masa pandemi Covid-19 untuk masa depan yang lebih baik.
Edukasi yang dilakukan digibank by DBS tersebut di antaranya melalui gelaran ulang tahun keempatnya, yakni menghelat #4Better Festival secara virtual pada Minggu (29/8). Dalam acara ini, digelar 4 talkshow untuk menginspirasi atau memotovasi masyarakat, khususya kaum muda untuk meningkatkan kemampuannya.
Untuk sesi pertama, yakni Sesi Kuliner #4Better Living: Mengubah Keseluruhan Rasa dengan Satu Bahan. Sesi ini menghadirkan chef Devina Hermawan yang membagikan resep terfavorit untuk menaikkan selera makan serta keceriaan sehari-hari di rumah.
Pada sesi ini juga menghadirkan aktor dan komedian Edric Tjandra serta Head of Card Business, PT Bank DBS Indonesia, Ari Lastina. Ari membahas tentang upaya digibank by DBS sebagai salah satu poin penting dalam mendukung aktivitas keuangan nasabah untuk kehidupan yang lebih baik.
Menurutnya, sebagaimana satu bahan makanan yang diramu chef Devina dapat membuatnya menjadi lezat, aplikasi digibank by DBS dapat menjadi kunci dalam mengatur segala aspek keuangan nasabah.
Selanjutnya, Sesi Gaya Berpakaian #4Better Style: Mix and Match Adalah Kunci Sukses Penampilan. Dalam sesi mengangkat tema soal fasyen, menghadirkan presenter dan desainer Ivan Gunawan serta aktor dan komedian Edric Tjandra.
Mereka membahas tips gaya berpakaian agar tetap tampil stylish. Ivan dan Edric menyampaikan bahwa untuk bisa tampil prima, setiap orang hanya perlu mengerti cara memadupadankan pakaian yang sudah ada di lemari masing-masing.
Head of Unsecured Loan, PT Bank DBS Indonesia, Sonja Kristianti, menyampaikan tentang bagaimana digibank by DBS membantu nasabah untuk memaksimalkan dana yang dimiliki sehingga dapat dikelola secara lebih baik.
Selanjutnya, Sesi Keuangan #4Better Cuan: Membuat Pilihan Cerdas di Tengah Pandemi. Sesi ini berfokus pada kondisi keuangan masyarakat yang terguncang akibat pandemi Covid-19. Selain itu, juga membahas bagaimana masyarakat dapat mengelola keuangan melalui investasi bersama Ivan Gunawan, Managing Director, Head of Digital Banking, PT Bank DBS Indonesia, Leo Koesmanto; dan Head of Investment Product and Advisory, PT Bank DBS Indonesia, Djoko Soelistyo.
Leo mengatakan, pada awal pandemi, mungkin banyak masyarakat membeli sesuatu yang tidak perlu secara daring (online). Ini terjadi karena saat bekerja dari rumah menggunakan laptop, komputer portable, atau piranti komunikasi lainnya mendapat banyak informasi tentang berbagai hal.
Atas pola tersebut, lanjut Leo, pihaknya berupaya mengubah minat masyarakat untuk berininvestasi pada masa pandemi Covid-19 secara daring. "Kita [digibank by DBS] mengubah supaya beli-belinya tadi online, kita ubah dan waktu itu kita juga di digibank ngeluarin produk-produk yang bisa beli online, jadi akhirnya bisa buka deposito, buka obligasi, reksadana," ujarnya.
Menurut Leo, pihaknya berusaha megubah kebiasaan belanja produk-produk konsumsi secara online menjadi belanja investasi yang pembeliannya bisa disesuaikan dengan kocek. "Karena itu enggak usah banyak, ada ini [dana] sedikit okelah, lihat harganya bagus oke lah. Itu juga evolusi nih kayaknya selama pandemi ini, jadinya ada waktu untuk investasi lebih banyak," katanya.
Meski demikian, kata dia, harus memahami investasi dan fundamentalnya sebelum memutuskan membeli satu produk investasi. Jangan mebeli suatu produk investasi karena takut ketinggalan atau fear of missing out (Fomo).
"Jangan terlalu Fomo, kita harus hati-hati di situ. Jadi jangan maunya naik turun naik turun, apalagi yang ekuitas misalnya, harus melihat secara jangka panjang, jangan Fomo-Fomo saja karena kadang-kadang kita tidak berhati-hati, jadi terpeleset sendiri," ucapnya.
Ia juga mengingatkan, dana yang digunakan untuk berinvestasi merpakan uang nganggur dan siap menanggu risiko mengingat investasi di produk tertentu risikonya setimpal, yakni high risk high return. Selain itu, harus menerapkan disiplin yang tinggi.
"Portofolionya juga harus diseimbangkan, ada yang risiko tinggi, sedang, dan lain-lan, tetapi don't put anything in one basket," ucapnya.
Sementara itu, Ivan Gunawan menyampaikan bahwa dalam pandemi ini telah membuka 3 usaha baru, yakni kedai kopi, salon, dan burger. Membuka usaha tersebut di antaranya karena ia sadar tidak langgeng di dunia hiburan.
Menurutnya, pada awal pandemi ini terasa berat karena berbagai pembatasa pergerakan masyarakat yang diterapkan pemerintah demi mencegah penyebaran virus SARS CoV-2.
"Justru di situ saya merasa tertantang bagaimana caranya saya membuat peluang usaha yang bisa merekrut teman-teman yang terdampak pandemi," ungkapnya.
Sedangkan untuk sesi terakhir, yakni Sesi Musik dan donasi #4Better Nation: Merayakan Hari Jadi dengan Musik dan Donasi. digibank by DBS melihat musik dan donasi dapat membawa kegembiraan di tengah masa sulit.
Pada sesi ini, Senior Vice President, Consumer Banking Marketing Head, PT Bank DBS Indonesia, Risanti Febriana, membahas tentang bagaimana digibank by DBS membantu nasabah level-up kehidupan masa depan yang lebih baik. Di sesi akhir ini juga menghadirkan Maliq D’essentials sebagai performer pada seremoni perayaan hari jadi ke-4 digibank by DBS.
Sebagai rangkaian puncak dari perayaan hari jadinya, digibank by DBS berkolaborasi bersama Foodbank of Indonesia (FOI), sebuah organisasi non-profit, untuk mendonasikan Rp10.000 untuk setiap satu registrasi yang masuk pada acara #4Better Festival.
Direktur Consumer Banking Group, PT Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung, menyampaikan, tahun ini digibank by DBS semakin bersemangat dalam melakukan layanan digital berkelanjutan untuk memudahkan aktivitas perbankan nasabah sehari-hari.