Solok,Gatra.com- Meresmikan Pengalihan status dari Mushalla menjadi Masjid Nurul Islam, Sawah Rimbo, Kelurahan Tanah Garam, Jum'at (27/8).
Wakil Wali Kota (Wawako) Solok Ramadhani Kirana Putra, sampaikan anggaran mobil dinas Wako-Wawako periode ini senilai Rp 1,5 Milyar akan dialihkan ke Baitul Mal Tanwil (BMT) yang ada disetiap Masjid-Masjid yang ada di Kota Solok, supaya dana itu bisa dimanfaatkan bagi masyarakat secara luas.
Wawako Solok Ramadhani Kirana Putra dalam sambutannya, mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah turut nenyukseskan kegiatan ini, sehingga hari ini kita telah meresmikan Masjid Nurul Islam menjadi Masjid ke 67 di Kota Solok.
Pengalihan status menjadi Masjid ini, sebagai pertanda adanya pergerakan umat yang selalu ingin memakmurkan masjid yang ada. "Mari kita jadikan Masjid sebagai tempat membangun kesholehan beragama, Perekonomian Umat, Sosial Kemasyarakatan, serta lainnya. bukan hanya sebagai tempat ibadah, namun membangun umat islam yang hebat kedepan, serta perekonomian umat yang baik," ajak wawako.
Pada kesempatan itu, wawako mengatakan anggaran mobil dinas Wako-Wawako periode ini senilai Rp 1,5 Milyar akan dialihkan ke Baitul Mal Tanwil (BMT) yang ada disetiap Masjid-Masjid yang ada di Kota Solok, supaya dana itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. "Dana tersebut dipinjamkan kepada masyarakat yang butuh modal usaha atau keperluan lain dan tanpa bunga," ucap wawako. Mudah-mudahan, dengan semangat pengurus dan masyarakat, Masjid Nurul Islam ini akan jauh lebih maju kedepannya.
Ketua DPRD Kota Solok yang diwakili oleh Taufiq Nizam mengatakan, sangat bangga atas berdirinya Masjid Nurul Islam ini, karena masjid tersebut berdiri atas inisiatif warga setempat. "Ini tandanya kecintaan warga dalam memakmurkan rumah ibadah. Melalui dana pembangunan secara swadaya dapat terwujud masjid ini," katanya.
Disampaikan Taufiq Nizam, pembangunan masjid itu sangat penting, karena fungsi dan peran masjid saat ini tidak hanya sebagai tempat ibadah saja, namun sudah berkembang menjadi tempat pendidikan agama bagi anak-anak. "Lebih sulit melakukan pembangunan manusia daripada pembangunan infrastruktur. Sehingga saya berharap agar masjid ini dapat turut berperan dalam rangka melakukan pembangunan manusia melalui pendidikan keagamaan Islam sejak dini,sesuai visi Pemerintah Kota Solok untuk mewujudkan Kota beras serambi madinah," ujarnya.
Menurutnya, pembangunan sebuah masjid bukan hanya dilihat sebagai suatu kegiatan membangun sarana fisik tempat ibadah semata. Akan tetapi, membangun masjid pada hakikatnya adalah membangun jamaah dan membina basis dakwah yang akan bermuara pada kualitas umat.
Jadi membangun dan memakmurkan masjid, merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Untuk itu, menjadi tugas ulama dan umara untuk mengajak umat kembali ke masjid. Dengan harapan menjadi sarana yang mempersatukan umat di dalam wadah ikatan ukhuwah Islamiyah. Sehingga jadikanlah masjid tempat memperkokoh persatuan umat. "Jangan sampai setelah dinaikkan status masjid ini jamaahnya berkurang. Maka dari itu ayo kita penuhkan rumah Allah ini untuk beramal," imbuhnya.
Turut hadir, Anggota DPRD Kota Solok Taufiq Nizam, Rusnaldi, Forkopimda Kota Solok, Kakan Kemenag Kota Solok, serta undangan lainnya.