Home Kesehatan Luhut Minta Semua Kegiatan Pakai Peduli Lindungi, Dinas Pariwisata Bantul Keberatan

Luhut Minta Semua Kegiatan Pakai Peduli Lindungi, Dinas Pariwisata Bantul Keberatan

Kulonprogo, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan adanya ramalan gelombang susulan pandemi Covid-19 tahun depan. Penerapan aplikasi Peduli Lindungi bakal diperluas sebagai navigasi untuk mengarungi pandemi.
 
Hal ini disampaikan Luhut saat soft opening pengoperasian KA Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X, Jumat (27/8).
 
"Saya baca lagi sebuah tulisan yang meramalkan tahun depan bisa saja ada gelombang berikutnya. Karena itu, kita tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) karena bisa membantu kita bernavigasi," kata Luhut di Bandara YIA, Kulonprogo.
 
Ia menjelaskan, seperti arahan Presiden Joko Widodo, kehidupan di masa mendatang akan berdampingan dengan pandemi. Sebagai antisipasi, pemerintah terus menggenjot vaksinasi dan menggencarkan 3M serta 3T.
 
Demikian juga dengan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi. Menurut Luhut, penerapan aplikasi itu akan diperluas untuk menunjukkan hasil pemeriksaan laboratorium hingga untuk pelacakan Covid-19. 
 
"Semua kegiatan kita nanti akan jalan dengan aplikasi Peduli Lindungi. Tujuannya untuk memastikan, misalnya orang di ruangan ini negatif dan sudah divaksin," terang Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihat Ekonomi Nasional ini.
 
Luhut meminta semua pihak, termasuk pengelola Bandara YIA, memasang aplikasi Peduli Lindungi. Aplikasi ini akan terkoneksi dengan banyak platform lain sehingga memudahkan pelacakan Covid-19.
 
"Sampai hari ini sudah ada 30 juta nama yang masuk di Peduli Lindungi. Sampai akhir tahun nanti, kita bisa lihat angkanya mendekati ratusan juta," katanya.
 
Penerapan sistem ini menurut Luhut akan menjadikan penanganan pandemi di Indonesia lebih efisien dan efektif. Hal itu karena aplikasi tersebut membantu warga  bernavigasi di tengah badai Covid-19 yang belum tahu kapan berakhirnya.
 
"Jadi saya mohon, kita semua tidak perlu cari yang salah, yang benar, mana. Kita ikut saja aturan, karena pemerintah mencari jalan terbaik untuk menghindari rakyat dari wabah Covid-19," jelasnya.
 
Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, menilai penerapan aplikasi Peduli Lindungi bagi wisatawan bakal merepotkan petugas retribusi di objek wisata. 
 
"Kami membayangkan petugas bakal kesulitan melakukan pengawasan dan pendataan saat wisatawan memindai aplikasi Peduli Lindungi. Sebab DIY telah menerapkan aplikasi Visiting Jogja untuk memantau keberadaan wisatawan," jelasnya.
 
Penggunaan aplikasi Peduli Lindungi dan Visiting Jogja menjadikan petugas bekerja ekstra guna memastikan pengunjung memiliki dua aplikasi tersebut. Jika diterapkan, kemungkinan akan terjadi antrean panjang di tempat retribusi wisata, khususnya di pantai selatan DIY.
 
"Kami sudah ajukan ke Pemda DIY, bagaimana jika Visiting Jogja terkoneksi dengan Peduli Lindungi. Tujuannya agar lebih cepat sehingga tidak terjadi antrean saat pengecekan," katanya.
1223