Jakarta, Gatra.com - Provinsi Aceh menjadi satu-satunya provinsi yang mengalami peningkatan kasus COVID-19. Berdasarkan data per 22 Agustus 2021 Aceh mengalami kenaikan 429 kasus.
“Hanya ada satu provinsi yang masih mengalami kasus mingguan yaitu Aceh yang naik 429 kasus dibandingkan minggu sebelumnya,” ucap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam siaran pers di YouTube BNPB Indonesia pada Kamis (26/8). Wiku berujar bahwa kesembuhan di Aceh juga mengalami penurunan sebesar 1.291 kasus. Selain itu, terjadi peningkatan angka kematian sebesar 35 kasus dan kasus aktif sebesar 1067 kasus.
Menurut Wiku, Bed Occupancy Rate (BOR) di Aceh juga meningkat dari 59 persen menjadi 65 persen.
Wiku menuturkan bahwa kinerja penting dari posko di Aceh seperti menegur dan membubarkan kerumunan masih kurang dari 1000 laporan atau rendah. terdapat 68,5 persen dari total desa/kelurahan dengan 66,03 persen posko sudah melaporkan kinerjanya.
Dengan adanya kenaikan kasus positif, kata Wiku, kematian, dan penurununan kesembuhan, kinerja posko perlu dievaluasi dan diperbaiki agar berdampak signifikan terhadap perkembangan kasus di Aceh.
Peningkatan kesembuhan menurut Wiku bisa dilakukan dengan memastikan ketersediaan layanan kesehatan dengan baik dan mudah diakses. Selain itu, BOR yang tinggi bisa diturunkan dengan mengkonversi tempat tidur rumah sakit rujukan dan memaksimalkan isolasi terpusat. “BOR yang masih tinggi juga dapat menyebabkan pasien terlambat ditangani dan meningkatkan kematian,”ucap Wiku.
Wiku juga menyebutkan bahwa provinsi juga diminta untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat terutama Kementerian Kesehatan terkait sinkronasi data penyocokan data sesuai pencatatan di daerah.
Hal lain yang diminta Wiku untuk dilakukan adalah meningkatkan jumlah pemeriksaan. Menurutnya, pemeriksaan diupayakan untuk mencapai standar WHO, yakni 1:1000 populasi per minggu.
Adapun upaya lain adalah meningkatkan pengawasa protokol kesehatan dan pengaturan kegiatan sosial-ekonomi di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk menekan jumlah kasus positif.