Home Gaya Hidup Dorong Potensi Desa, PDI Perjuangan Gelar Trisakti Tourism Award 2021

Dorong Potensi Desa, PDI Perjuangan Gelar Trisakti Tourism Award 2021

Jakarta, Gatra.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan mengadakan ‘Penganugerahan Trisakti Tourism Award – Desa Wisata 2021’ pada hari ini, Kamis (26/8). Acara ini merupakan rangkaian Kegiatan Bulan Bung Karno yang seyogianya digelar pada Rabu (30/6). Namun, kegiatan tersebut mengalami penjadwalan ulang karena pandemi Covid-19.

Ketua DPP PDI-P Bidang Pariwisata, Wiryanti Sukamdani menjelaskan penganugerahan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi desa dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, juga mendorong pemerintah daerah agar mampu memajukan sektor pariwisata di daerahnya, terutama pembangunan dan pengembangan desa wisata.

“Seperti yang diamanatkan Bung Karno bahwa desa merupakan salah satu benteng pertahanan negara. Kebijakan dan program pembangunan haruslah menitikberatkan pada pemberdayaan desa dan pembangunan Indonesia haruslah dimulai dari desa,” kata Yanti dalam keterangan tertulis, Kamis (26/8).

Masyarakat dapat turut menyaksikan secara langsung melalui kanal Youtube ‘PDI Perjuangan’ pukul 14.00 WIB. Trisakti Tourism Award 2021 dengan tema desa wisata merupakan penganugerahan yang kedua.

Tahun ini diikuti sebanyak 242 Desa Wisata Maju dan Desa Wisata Mandiri di Indonesia dengan kategori Desa Wisata Berbasis Alam, Desa Wisata Berbasis Budaya, Desa Wisata Berbasis Kreatif, dan Desa Wisata Berbasis Kuliner.

Kali ini juga akan ada dua penghargaan baru yakni pemberian ‘Special Recognition Desa Wisata’ dan ‘Special Recognition Kepedulian Upaya terhadap Sektor Pariwisata’. Penambahan itu diharapkan bisa memicu gairah kepariwisataan yang lebih besar.
“Penganugerahan ini juga bertujuan memberikan penghargaan bagi pemerintah yang berkomitmen dalam pembangunan kepariwisataan. Utamanya dalam membangun dan mengembangkan desa wisata di wilayahnya,” katanya.

Yanti menambahkan, event ini ingin mendorong pemerintah daerah mengoptimalkan dana desa pada Desa yang memiliki potensi alam, budaya, ekonomi kreatif untuk dijadikan destinasi desa wisata. Bangsa yang maju, kuat, mandiri dan berdikari adalah yang mempunyai ketahanan desa yang baik dan berkelanjutan.

“Salah satu potensi yang harus digali, digarap, diciptakan dan dikembangkan secara berkelanjutan adalah potensi wisata dari ribuan desa yang ada di Indonesia. Seperti kita tahu industri pariwisata memiliki mata rantai yang panjang, kompleks karena melibatkan berbagai aspek dari pangan lokal sampai tradisi budaya lokal, mampu menyerap tenaga kerja yang besar dan menarik devisa untuk negara,” tambahnya.

Para pemenang dalam Trisakti Tourism Award Desa 2021 dinilai oleh para juri yang memiliki kepakaran dan kompetensi di bidangnya. Sapta Nirwandar sebagai ketua dewan juri merupakan pakar pariwisata yang handal di Indonesia, saat ini menjabat sebagai Ketua Forum Pariwisata Indonesia.

Anggota dewan juri terdiri dari: Rahayu Setiowati, pakar kuliner. Ayu Dyah Pasha, praktisi seni budaya. David Makes, pakar pariwisata berkelanjutan, Giyatmi Irianto, guru besar di bidang pertanian. Abdullah Azwar Anas, praktisi desa wisata, dan Vindex Tengker yang merupakan pakar kuliner di Indonesia.

Dalam Penganugerahan Trisakti Tourism Award - Desa Wisata 2021 akan hadir Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto, dan Para Dewan Juri Trisakti Toursm Award Desa Wisata 2021.

Acara juga akan dihadiri sejumlah Menteri, yaitu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, SH, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Selain itu, sejumlah Kepala Daerah nominator penerima Trisakti Tourism Award - Desa Wisata 2021 juga akan turut hadir dalam acara yang berlangsung secara hybrid tersebut.

Acara Penganugerahan Trisakti Tourism Award - Desa Wisata 2021 ini juga akan diikuti oleh para pelaku industri wisata di desa-desa, masyarakat umum, akademisi dan para pemangku kepentingan melalui daring.

176