Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Arus Gunawan mengatakan, dengan dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), saat ini industri dalam negeri bisa memproduksi 300 hingga 400 laptop.
Kemendikbudristek telah merilis SIPLah, aplikasi pengadaan barang dan jasa bagi sekolah yang menjadi pasar baru bagi industri dalam negeri. Kemendikbudristek juga telah mengalokasikan pengadaan produk TIK sebesar Rp3,34 triliun.
"Agar dapat membantu pasar industri dalam negeri di tengah situasi pandemi Covid-19. Kepastian market ini berpeluang tumbuhnya produsen TIK maupun produk lain yang dapat mendorong berkembangnya investasi di dalam negeri," katanya dalam diskusi virtual pada Kamis (26/8).
Arus menyebut, platform digital SIPLah juga membantu meningkatkan komposisi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk industri. Lantaran, produk-produk yang dapat dipasarkan dalam SIPLah ini memiliki ketentuan kandungan TKDN.
"Tentunya [industri] berpeluang dalam pengadaan yang dilaksanakan secara online ini. Sehingga produk dalam negeri dapat porsi pasar lebih luas," ujarnya.
Program TKDN pada Peraturan Menteri Perindustrian tahun 2020 juga mengembangkan industri dalam negeri. Saat ini, Kementerian Perindustrian juga sedang melakukan perhitungan TKDN produk laptop bagi sekolah. Sehingga, dapat mendukung program-program pengadaan TIK di sekolah dengan baik.
"Kami mendukung Merdeka Belajar Episode 12 ini yang akan meningkatkan kandungan TKDN. Sehingga bisa dimanfaatkan produk dalam negeri. Kemenperin sangat siap untuk berkontribusi dalam perekonomian nasional," ucap Arus.