Banyumas, Gatra.com – Gedung Instalasi Pelayanan Thalasemia RSUD Banyumas yang rusak terdampak gempa bumi tahun 2017 mulai direhabilitasi. Perbaikan akan dilakukan dengan cepat mengingat pentingnya instalasi yang sementara ini menumpang di ruang instalasi lainnya.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Banyumas, dr Junaidi mengatakan gedung Instalasi Pelayanan Thalasemia Terpadu yang berdiri di sisi selatan RSUD Banyumas tersebut rusak sehingga pelayanan thalasemia yang ada menjadi terganggu dan dipindahkan ke ruang HCU dilantai 2 ruang IGD.
Kata dia, tahun ini, gedung Instalasi Thalasemia tersebut mulai direhabilitasi. Ini penting karena instalasi thalasemia yang ada di RSUD melayani pasien dari wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan sekitarnya.
“Pelayanan thalassemia di RSUD Banyumas dimulai sejak 5 Mei 2009, saat itu dilaksanakan di Unit 2 RSUD Banyumas yang beralamat di jalan Ragasemangsang Purwokerto yang dipelopori oleh dr. Muhammad Basalamah” katanya, Rabu (25/8).
Dia menjelaskan, dari Unit 2 RSUD Banyumas yang sekarang dikenal dengan BKMIA, layanan berpindah ke RSUD Banyumas mulai 12 Mei 2011. Pertimbangan alasan klinis untuk mendekat ke rumah sakit induknya.
Untuk meningkatkan pelayanan thalasemia maka pada tahun 2015 didirikan Instalasi Pelayanan Thalassemia Terpadu lantai 3 dengan anggaran yang bersumber dari bantuan gubernur. Dirikannya gedung ini karena layanan thalasemia yang diberikan mencakup wilayah yang cukup luas, di antaranya Kabupaten Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Brebes, Kebumen, Bumiayu dan Wonosobo.
Namun pada tanggal 15 Desember 2017 terjadi bencana gempa bumi yang merusak bangunan tersebut. “Alhamdulillah pada tahun 2021 ini dengan anggaran BLUD kita dapat membangun kembali merehab kembali namun dengan bartahap,” imbuh dokter yang akrab disapa dengan panggilan Dokter Jun ini.
Dr Jun menjelaskan, anggaran rehabilitasi gedung mencapai Rp1.859.500.000. Pada tahun 2021 ini diharapkan pelayanan di instalasi ini dapat kembali dilakukan. Ditargetkan perbaikan selesai tak sampai berganti tahun.
“Walaupun sampai akhir tahun 2021 ini rehabilitasi belum secara sempurna, namun untuk lantai 1 dipastikan akan dapat dilaksanakan layanan karena tahapan di tahun ini adalah rehabilitasi untuk lantai 1 yaitu untuk pelayanan,” ucap dia.
“Untuk lantai 2 dan 3 akan dilanjutkan untuk tahap selanjutnya yang direncanakan juga menggunakan sumber dana dari BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) pada tahun 2022,” lanjutnya.