Jakarta, Gatra.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya mewujudkan keberpihakan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pasalnya, sektor ini memiliki peran penting bagi perekonomian nasional terlebih saat pandemi seperti sekarang.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut sedang menargetkan program penghijauan lingkungan hidup. Kemudian, memfokuskan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ke bidang pendidikan.
“Ini bukan lip service. Ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru, tetapi kita sebagai pimpinan ingin memastikan hal itu terimplementasi. Apalagi saat ini dengan kondisi yang sangat berat karena [pandemi] Covid-19,” katanya dalam peluncuran program mentoring BUMN Muda, Rabu (25/8).
Menurut Erick, perusahaan pelat merah mesti menjadi lokomotif pembangunan ekonomi nasional ketika pendapatan negara tengah berkurang. Pasalnya, jumlah perputaran uang pada BUMN sangat besar mencapai sekitar Rp1.800 triliun.
“Kita harus pastikan perusahaan BUMN berkelanjutan. Pembayaran pajak, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen sangat diperlukan hari ini oleh negara. Kita percaya program-program yang dilakukan negara sangat terlihat di bawah,” imbuhnya.
Erick menambahkan, pihaknya juga berkomitmen terkait penciptaan lapangan pekerjaan dan pengusaha baru di bawah. Hal itu berupa pembentukan holding ultra mikro yang dapat mendukung pembiayaan para pelaku UMKM.
Erick menekankan pentingnya transformasi sumber daya manusia (SDM) yang berkelanjutan. Dia pun mendorong transformasi berbasis komunitas dibandingkan policy-based yang hanya didorong individu atau sebuah kepemimpinan yang ada batasnya. Sebab, komunitas bisa berjalan seperti roda dari tahun ke tahun dan tidak pernah hilang.
“Tidak mudah kita ini. Tapi saya yakin kalau kita punya kepemimpinan, apalagi yang memegang core values AKHLAK menjadi landasan mestinya bisa. Inilah kenapa saya berharap, saya juga ingin pastikan dan mengawal langsung,” tuturnya.