Jakarta, Gatra.com - Seorang ibu yang tak menyusui secara ekslusif, anaknya akan memiliki risiko 2,6 kali lebih tinggi mengalami stunting pada usia 0-6 bulan. Serta 2 kali lebih tinggi pada usia 6-23 bulan.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin dalam memberikan sambutannya sekaligus membuka webinar bertajuk "Hari Puncak Pekan Menyusui Sedunia 2021", yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Direktorat Gizi Masyarakat dan Katadata Indonesia pada Rabu, (25/8).
"Ibu yang tidak menyusui ekslusif, anaknya memiliki resiko 2,6 kali lebih tinggi mengalami stunting pada usia 0 sampai 6 bulan. Dan 2 kali lebih tinggi pada usia 6 sampai 23 bulan," ujar Budi.
Menurutnya, menyusui merupakan salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial serta ekonomi individu dan bangsa. Menyusui secara optimal juga dapat mencegah lebih dari 823 ribu kematian anak dan 20 ribu kematian ibu setiap tahun.
Sementara itu Budi mengatakan bagi ibu yang terkonfirmasi positif COVID-19, disarankan untuk tetap menyusui. Karena COVID-19 itu tidak dapat menular melalui Air Susu Ibu (ASI). Ia juga mengimbau agar ibu menyusui tidak perlu takut divaksin COVID-19.
"Pada kesempatan ini, juga perlu saya himbau kepada ibu yang menyusui untuk tidak perlu takut divaksin COVID-19. Karna antibodi yang muncul dapat terdeteksi di ASI dan berpotensi meningkatkan kekebalan bayi terhadap COVID-19," ucapnya.
"Melalui kesempatan ini, saya mengajak semua pihak untuk membantu menyebarkan informasi seputar pentingnya menyusui. Karena ini merupakan tanggungjawab bersama untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," imbuh Budi.