Home Kesehatan Bupati Sukoharjo Mulai Izinkan Persiapan Asesmen Nasional

Bupati Sukoharjo Mulai Izinkan Persiapan Asesmen Nasional

Sukoharjo, Gatra.com - Bupati Sukoharjo mulai mengizinkan masing-masing satuan pendidikan melakukan kegiatan persiapan teknis (simulasi) Asesmen Nasional. Hal tersebut tertuang pada Instruksi Bupati (Inbup) Sukoharjo Nomor 10 Tahun 2021 tertanggal 24 Agustus.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani, dalam intruksi terbarunya itu menyebut, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh. Namun, maksimal 25 persen pendidik dan/atau tenaga kependidikan pada masing-masing satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan persiapan teknis (simulasi) Asesmen Nasional.

"Persiapan teknis (simulasi) Asesmen Nasional ini dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2021 sampai dengan 2 September 2021," kata Etik Suryani, Rabu (25/8).

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo Darno melalui Kepala Bidang SMP Warsini menjelaskan, Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Pada Asesmen Nasional, nantinya mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi dan karakter), kualitas proses belajar-mengajar, dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

"Sasarannya siswa dan guru. Asesmen ini untuk perwakilan siswa, SMP 40 siswa, dan 5 cadangan. Siswa kelas 8. Untuk SD, 30 cadangan 5. Yang menentukan siswanya dalam asesmen ini dari Kemendikbud," jelas Warsini. 

Nantinya, akan ada tiga instrument penilaian pada Asesmen Nasional, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. AKM akan diikuti oleh peserta didik, dengan tujuan untuk mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. Survei Karakter, nantinya, diikuti oleh peserta didik dan guru untuk mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar non kognitif.

Warsini menambahkan, simulasi hanya akan diikuti oleh pendidik dan tenaga kependidikan. Siswa atau peserta didik tetap melakukan pendidikan jarak jauh.

"Kita sudah sosialisasi ke sekolah-sekolah. Dari dulu sudah pendataan, siswa sudah masuk ke dalam daftar nominasi sementara," pungkasnya.


 

1100