Jakarta, Gatra.com - Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) periset dan peneliti di Indonesia menjadi sebuah strategi penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Hal ini juga diketahui menjadi amanat Presiden RI Joko Widodo yang menilai penting untuk melakukan pembangunan SDM yang mampu menguasai IPTEK untuk mendukung pembangunan nasional.
Hal tersebut, diamini oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza. Dirinya menyebut bahwa Manajemen Talenta perlu terus didorong untuk menjaring SDM Iptek unggul yang memiliki multi talenta baik dari kompetensi teknis maupun manajerial dengan menganalisis dan mengidentifikasi track record-nya.
"BPPT pun memiliki SDM Iptek berjumlah lebih dari 3000 orang dengan berbagai bidang keahlian. Nantinya mereka akan disiapkan untuk bekerjasama dengan berbagai pihak dalam skema kerjasama multiple helix untuk mendukung pembangunan nasional sesuai dengan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045 dan flagship Prioritas Riset Nasional," kata Hammam dalam sambutannya di acara talkshow SDM IPTEK Indonesia Berkelas Dunia Bagi Riset dan Inovasi secara daring, Rabu (25/8).
Selain itu, Hammam juga menjelaskan di era baru pengembangan SDM Iptek ini, yang dibutuhkan bukan hanya soal kemampuan beradaptasi dan tidak hanya melakukan lompatan teknologi, namun juga perlu dipersiapkan SDM yang kelak akan menerapkan teknologi tersebut di Indonesia.
"Persiapan tersebut di mulai dengan mengirimkan talenta terbaik untuk belajar teknologi kunci yang sudah terbukti dan well run baik dari segi bisnis maupun teknologi di negara tersebut," jelasnya.
Terakhir, Hammam juga menegaskan bahwa SDM BPPT siap didayagunakan secara profesional di lingkungan pemerintahan, kementerian, BUMN maupun industri untuk mendukung pembangunan nasional.
"Dari berbagai prestasi dan pengalamannya, SDM iptek BPPT terbukti mampu berperan aktif dalam pengembangan berbagai Inovasi teknologi," tandasnya.