Karanganyar, Gatra.com - KPU Kabupaten Karanganyar membidik para calon pemilih pemula dalam menyukseskan sistem informasi data pemilih berkelanjutan (Sidatan). Sasarannya generasi Z, yakni penduduk berusia 15-24 tahun.
Ketua KPU Karanganyar Triastuti Suryandari mengatakan sesuai data BPS pada 2020, generasi Z di Kabupaten Karanganyar diperkirakan 27 persen dari total penduduk sekitar 900 ribu jiwa. Generasi Z yang berjumlah cukup besar tersebut merupakan kalangan potensial menerima edukasi tentang Pemilu. KPU menargetkan partisipasinya maksimal di Pemilu 2024.
“Generasi Z ini duduk di bangku SMA sederajat hingga perkuliahan. Kami memulai menggandeng mereka sejak awal. Tujuannya mereka dengan kesadaran diri mendaftar sebagai calon pemilih. Salah satu caranya dengan mengikutsertakannya sebagai duta Sidatan,” katanya usai temu pikir remaja bertema menuju partisipasi demokrasi 2024 di SIC Diskominfo Karanganyar, Rabu (25/8).
Menurutnya, para remaja di generasi Z memegang peranan penting menyukseskan demokrasi. Mereka juga calon pemimpin yang menggantikan para senior di pemerintahan maupun legislatif. Dengan diawali mengenal dan ikut menyukseskan Pemilu, para generasi Z diharapkan cerdas dalam memilih serta memahami sistem demokrasi di Indonesia.
Triastuti mengatakan, partisipasi generasi Z bukan sekadar memberikan hak pilihnya saat pemungutan suara. Namun boleh ikut menjadi anggota panitia pemungutan suara di TPS maupun PPS.
“Usia mereka genap 17 tahun bisa menjadi panitia pemungutan suara. Mereka ini potensi besar suksesnya Pemilu 2024. Generasi milenial akan dilanjutkan generasi Z. Edukasinya tak boleh terputus,” katanya.
Anggota KPU Karanganyar Divisi Teknis Penyelenggaraan, Muhammad Maksum menambahkan, para generasi Z boleh menjajal mendaftar di data base KPU. Pada saatnya nanti masuk tahapan Pemilu, KPU tinggal melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) dan pemutakhiran.
“Coklit dan pemutakhiran itu tinggal melihat apakah masih hidup ataukah hak pilihnya dicabut karena menjadi TNI dan Polri,” katanya.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengajak para remaja membangkitkan rasa optimisme untuk menghadapi masa depan. Para remaja juga perlu memahami sistem demokrasi dengan mengenal parpol serta pemilu.
“Sidatan ini program yang bagus bagi remaja, khususnya para pemula di politik. Mereka ini punya karakteristik sebagai calon pemimpin. Memiliki pengaruh bagi orang lain, minimal teman-temannya,” katanya.