Home Ekonomi Tak Cukup Pintar Ngaji, Santri Wonosobo Dituntut Mampu Berwirausaha

Tak Cukup Pintar Ngaji, Santri Wonosobo Dituntut Mampu Berwirausaha

Banyumas, Gatra.com – Wakil Bupati Wonosobo, Drs. Muhammad Albar, MM mendorong agar santri memiliki kemampuan wirausaha. Selain pintar mengaji, di era masa kini santri juga dituntut melek teknologi dan berdaya secara ekonomi.

Hal itu dia katakan saat menutup pelatihan dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) santri di bidang kerajinan dan keterampilan yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK).

Pelatihan digelar di Pondok Pesantren Darul Ishlah Desa Surenggede Kecamatan Kertek, 1-24 Agustus 2021. Pelatihan ini merupakan program dari Kemenakertran RI. Dalam pelatihan ini, santri berlatih membuat lemari kayu, meja, kursi, vandel serta hasil seni ukir dan bubut lain dari bahan kayu.

"Jadikanlah pelatihan keterampilan dari BLKK ini sebagai kompetensi dasar yang mumpuni dalam pertukangan dan kembangkanlah terus skill kalian agar dimasa depan setelah selesai dari ponpes ini bisa menjadi bekal, dan kalian bisa tetap kreatif dan inovatif menghadapi perubahan," kata Wabup yang akrab disapa Gus Albar ini, Selasa (24/8).

Menurut Gus Albar, santri masa kini dituntut untuk menguasai keilmuan berbagai bidang. Tak hanya pintar mengaji, santri juga mesti melek teknologi sebagai bekal saat ia kembali ke masyarakat dan mengamalkan ilmunya.

“Saya harap para santri pada zaman sekarang tidak hanya pintar mengaji saja namun harus bisa pintar berwirausaha dalam segala bidang. Sekarang jadi imam sudah banyak, jadi para santri harus bisa menciptakan lapangan kerja sendiri tidak bergantung pada orang lain,” tegasnya.

Ketua BLK Komunitas Darul Ishlah, Rino Pambudi mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan teknis produksi atau keahlian pertukangan kayu. Pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan bahan baku yang ada di Kabupaten Wonosobo.

Melalui pelatihan tersebut, peserta diberikan pelatihan tentang pertukangan kayu dengan melibatkan instruktur atau tenaga ahli dari Kemenakertran RI dan pelatih yang berasal dari lingkungan Ponpes Darul Ishlah.

Dia juga berharap, dengan keahlian yang diperoleh dari pelatihan ini para santri dapat memiliki keterampilan dalam bidang pertukangan yang bisa menjadi bekal setelah santri lulus dari Ponpes.

"Melalui pelatihan keterampilan ini diharapkan para santri dapat berkarya dan sebagai bekal yang dapat bermanfaat setelah santri lulus dari Ponpes," ucapnya.


 

1312