Jakarta, Gatra.com - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Arianti Anaya, mengatakan pemerintah telah menerima 130.397.458 atau 130,3 juta dosis vaksin COVID-19 per tanggal 23 Agustus 2021. Hal ini salah satu upaya untuk menanggulangi pandemi virus corona di Tanah Air.
"Kita bisa melihat bahwa 116,4 juta dosis vaksin [116.413.618] atau 89 persen telah didistribusikan ke daerah," katanya, melalui Zoom dalam keterangan persnya secara virtual bertajuk "Update Ketersediaan Vaksin di Indonesia", yang disiarkan langsung lewat kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI pada Selasa, (24/8).
Dia merincikan per jenisnya, yaitu 4,8 juta dosis vaksin CoronaVac, 85,9 juta dosis vaksin Bio Farma, 1,5 juta dosis vaksin Pfizer, 15,9 juta dosis vaksin AstraZeneca, 7,5 juta dosis vaksin Moderna dan 499.886 dosis vaksin Sinovac.
"Ini sudah didistribusikan," ungkapnya.
Ia mengatakan pemerintah juga mempunyai sejumlah stok on hand dosis vaksin sebanyak 5.818.610 atau 5,8 juta dosis vaksin yang segera akan didistribusikan ke daerah. Namun dikarenakan dosis tersebut baru datang, maka tidak bisa langsung didistribusikan. Namun, membutuhkan waktu beberapa hari dan mereka akan segera mendistribusikannya.
Arianti mengatakan sejumlah 8.165.232 dosis vaksin atau 8,1 juta dosis vaksin sedang dalam tahap pengiriman dan akan segera diterima oleh pemerintah daerah (pemda). Sehingga dalam waktu dekat, pemda akan mendapatkan pengiriman lebih dari 13 juta dosis.
"Ini adalah suatu hal yang perlu kita syukuri karena kita ingin mempercepat proses vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia," tambahnya.
Arianti mengungkapkan, ke depannya sampai akhir tahun 2021, jumlah vaksin yang akan diterima oleh Indonesia akan terus bertambah banyak.
Bulan Agustus ini, September, Oktober, November dan Desember 2021, negara ini akan menerima vaksin yang cukup banyak dengan berbagai merk. Yaitu dari AstraZeneca, Sinovac, CoronaVac, Novavac, Pfizer, Covac dari multilateral, yang akan terus dikirim untuk Indonesia melakukan percepatan vaksinasi.